Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Situasi semakin panas memasuki tahun politik, wacana capres-cawapres semakin liar. Bahkan sampai muncul wacana duet Jokowi-Prabowo Subianto di Pilpres 2019, meski hal ini dianggap sebagai dagelan politik semata.
"Kami menangkap kesan wacana duet Jokowi-Prabowo untuk bergurau. Mungkin Prabowo dinilai cocoknya hanya jadi wapres saja, ha-ha-ha...," kata Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, kepada wartawan, Senin (19/2/2018).
Politik memang seni kemungkinan. Namun wacana duet Jokowi-Prabowo agak berbeda. Hal ini dipandang sebagai isu tanpa dasar.
"Dalam politik memang segalanya mungkin. Tapi wacana duet Jokowi-Prabowo dalam Pilpres 2019 adalah ilusi. Itu seperti orang ngantuk di siang hari. Perlu minum kopi dululah," canda aktivis 1998 ini.
Bahkan tak ada sama sekali nama Prabowo di deretan bakal cawapres Jokowi yang diharapkan akar rumput. "Projo sebagai organisasi militan pendukung Jokowi tidak pernah sedikit pun berpikir itu. Sebagai Ketua Umum Projo, saya sudah cek satu per satu suara akar rumput dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada aspirasi itu. Bahkan kami memantau 12 kemungkinan nama Wapres pendamping Jokowi, tidak ada nama Prabowo sama sekali, " imbuh Budi.
Jokowi dan Prabowo dinilai bakal berhadapan kembali di Pilpres 2019. Dan tentu Projo yakin Prabowo lagi-lagi akan dikalahkan Jokowi.
"Hasil pantauan kami dari berbagai jajak pendapat dan dari laporan kader Projo di akar rumput, Jokowi masih menjadi figur yang ada di hati rakyat. Kami selalu bergairah, optimis, tapi tetap selalu waspada. Politik kan selalu harus bersiap-siap dengan kejutan," pungkasnya.dtc