Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Moskow. Militer Rusia telah menguji coba lebih dari 200 senjata jenis baru di Suriah. Uji coba dilakukan selama operasi militer di Suriah untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Seperti dilansir AFP, Jumat (23/2/2018), hal ini diungkapkan seorang anggota parlemen senior Rusia, Vladimir Shamonov, pada Kamis (22/2) waktu setempat. Klaim ini muncul saat Rusia dituding terlibat dalam gempuran rezim Suriah di Ghouta Timur yang menewaskan lebih dari 400 orang.
"Saat kita membantu saudara-saudara di Suriah, kita menguji coba lebih dari 200 senjata jenis baru," ucap Shamonov yang juga mantan komandan pasukan udara Rusia. Shamonov kini memegang posisi sebagai Ketua Komisi Pertahanan pada parlemen Rusia atau Duma.
"Ini bukannya tidak disengaja jika sekarang mereka mendatangi kota dari berbagai arah untuk memberi senjata kita, termasuk negara-negara yang bukan sekutu kita," imbuhnya. "Hari ini, kompleks industri militer kita membuat tentara kita bisa dibanggakan," ucap Shamonov.
Rusia yang menjadi sekutu dekat rezim Assad dalam konflik Suriah, dituding ikut terlibat dalam gempuran tak pandang bulu di berbagai wilayah Suriah, khususnya Ghouta Timur yang kini sedang menjadi pembahasan hangat. Rusia telah membantah tudingan itu.
Selain dicurigai terlibat gempuran udara, Rusia juga dilaporkan mengerahkan prototipe jet siluman Su-57 di Suriah. Dua pesawat jenis yang sama terdeteksi mengudara di Suriah pada Rabu (21/2) waktu setempat. Foto-foto penampakan jet Rusia itu diposting berbagai media.
Menanggapi laporan itu, seorang sumber pada Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi kepada kantor berita RBK bahwa dua jet tempurnya dikirim ke pangkalan Hmeimim di Suriah, untuk 'uji coba di kondisi nyata'. Kremlin menolak mengomentari penampakan jet Su-57 itu. (dtc)