Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Beredar kabar mengenai bocah kurus kering di Semanan, Jakarta Barat meninggal dunia karena gizi buruk. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memberikan penjelasan mengenai kabar duka ini.
Dalam informasi yang beredar disebutkan bocah tersebut meninggal pada 22 Februari 2018 karena menderita gizi buruk. Pihak di dalam kabar yang viral tersebut juga menyesalkan gizi buruk masih terjadi di Ibukota.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat membenarkan mengenai kabar duka tersebut. Diketahui ada bocah berumur 11 tahun 6 bulan atas nama Wahyudi yang meninggal dunia. Namun Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menyatakan Wahyudi bukan meninggal karena gizi buruk, sebagaimana kabar yang viral di media sosial.
"Betul. Atas nama Wahyudi. Anak tersebut bukan gizi buruk tetapi kategori sangat kurus dan sudah dalam penanganan petugas," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Weningtyas Purnomo Rini saat dikonfirmasi, Senin (26/2/2018).
Weningtyas mengatakan, Wahyudi dinyatakan meninggal dunia pada 22 Februari 2018 di RSUD Tarakan. Wahyudi mengembuskan nafas terakhir pukul 15.00 WIB dengan diagnosa TB Paru dan suspect hemofilia.
"Yang bersangkutan merupakan warga Brebes yang bertempat tinggal di Kampung Asem Jalan Warung Pojok RT 8 RW 5, Semanan," ujar Weningtyas.
Weningtyas mengatakan, saat pertama kali ditemukan petugas kondisi Wahyudi sudah sangat kurus. Tim langsung melakukan penanganan dan pengobatan. "Pengobatan dengan pemberian PMT," kata Weningtyas.
Wahyudi dibawa ke RSUD Kalideres pada 7 februari 2018. Karena perlu penanganan lebih lanjut, Wahyudi dirujuk ke RS Tarakan pada 8 Februari 2018 hingga akhirnya meninggal. (dtc)