Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan rendah naik selama Februari 2018. Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan kenaikan harga beras di penggilingan paling besar terjadi pada beras dengan kualitas rendah.
"Bisa dilihat beras dengan kualitas premium, medium, dan rendah masih alami kenaikan harga," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/3).
Dia menjelaskan, harga beras kualitas premium di penggilingan naik 0,31% menjadi Rp 10.382 per kilogram (kg) dari Januari yang sebesar Rp 10.350 per kg.
Untuk beras kualitas medium naik 0,37% menjadi Rp 10.215 per kg dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 10.177 per kg. Sedangkan untuk kualitas rendah naik 1,99% menjadi 9.987 per kg dari Januari yang sebesar Rp 9.793 per kg.
"Beras kualitas premium naik 0,31%, medium naik 0,37%, dan rendah alami kenaikan 1,99%. Sehingga beras kualitas rendah sudah mencapai Rp 9.987 per kg," tambah dia.
Suhariyanto menambahkan transaksi gabah kering panen (GKP) di petani turun 3,84% menjadi Rp 5.207, di tingkat penggilingan juga turun 3,70% menjadi Rp 5.305 per kg.
Untuk gabah kering giling (GKG) di petani Rp 5.961 per kg atau turun 0,68% dan di penggilingan Rp 6.094 per kg atau turun 0,08%. Penurunan juga terjadi pada gabah kualitas rendah di petani Rp 4.756 per kg atau turun 3,39% dan di penggilingan Rp 4.843 per kg atau turun 3,34%.
"Dengan menggabungkan harga gabah sampai beras di eceran. Bisa dilihat harga gabah kering di level petani turun, kalau beras di penggilingan naik, beras grosir naik 1,13%, dan beras eceran naik 1,14%," tutup Suhariyanto. (dtf)