Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Upaya penyerapan gabah maupun beras saat panen raya terus digeber, salah satunya sentra produksi beras di Jawa Tengah. Pembelian gabah oleh Perum Bulog ini sekaligus menjaga harga gabah di tingkat petani.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, menjelaskan percepatan serap gabah digelar lewat safari serap gabah petani (Sergap) ke Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan.
"Upaya menyerap gabah petani ini sangat penting dilakukan Bulog untuk mengisi cadangan pangan pemerintah," kata Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (1/3).
Menurutnya, Kementan menginisiasi kesepakatan pembelian gabah petani oleh Bulog yang dibantu oleh TNI (Dandim), BRI, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
"Jajaran Bulog harus segera menyerap gabah petani. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, mumpung saat ini sedang panen raya, sehingga harga tidak jatuh. Apalagi Bulog sudah diberi keleluasaan untuk membeli gabah dengan fleksibilitas HPP 20%," tambah Agung.
Masih kata Agung, serap gabah petani juga dilakukan untuk membantu petani memperoleh harga yang menguntungkan. Tujuannya petani bisa termotivasi dalam menjalankan usahanya.
"Kasihan petani kalau terus merugi. Mereka adalah pahlawan pangan yang sebenarnya, karena mereka inilah yang memproduksi dan menghasilkan pangan," ujar Agung.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro, menuturkan Jawa Tengah selama ini jadi salah satu penyumbang beras nasional kedua setelah Jawa Timur. Provinsi ini mempunyai target serapan gabah petani oleh Bulog sebesar 453.500 ton.
"Jika hal ini dilakukan terus bersama-sama, kami yakin target serapan gabah untuk Jawa Tengah akan tercapai," ujar Suryo.
Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah Jawa Tengah untuk mencapai target antara lain dengan memetakan daerah yang akan panen, melakukan koordinasi, dan eksekusi pembelian langsung di lapangan bersama-sama Bulog, TNI, dan BRI.
Dari kunjungan ke Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan masih ditemui adanya gabah kering panen (GKP) Rp 4.400/kg. Bahkan di Kabupaten Grobogan masih ada beras medium yang dijual dengan harga Rp 8.200/kg di penggilingan.
Hal ini harus segera dilakukan pembelian oleh Bulog untuk mengisi cadangan beras pemerintah, karena jika terlambat dikhawatirkan harganya akan naik.
Adanya sergap disambut baik oleh petani setempat. Faqih, petani dari Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak mengaku gembira dengan aktivitas penyerapan gabah oleh Bulog.
"Kami senang pemerintah datang dan melakukan pembelian langsung di lapangan, karena harganya menguntungkan," ujar Faqih
Selain Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, hadir pula Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, perwakilan TNI (Dandim), perwakilan Bulog, BRI, dan Kepala Dinas Pangan Kabupaten. (dtf)