Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Terkait helikopter milik Polri yang digunakan pengantin royal wedding yang beredar dalam video viral beberapa waktu lalu, belakangan pihak kepolisian mengungkapkan bahwa heli tersebut disewa pihak keluarga pengantin melalui broker dengan harga Rp 120 juta.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto, Senin (5/3) siang menyampaikan, orangtua pihak pengantin diketahui berinisial RG,warga Pematangsiantar, melalui seorang broker menyewa helikopter komersial untuk acara pernikahan tetsebut. Namun, heli yang sebelumnya akan disewa dikabarkan rusak ketika akan digunakan.
"Bapak RG, orangtua pasangan pengantin itu dalam prosesnya sudah membayar kepada broker tersebut senilai Rp 120 juta. Sehingga ia tetap menuntut helikopter harus tersedia," ungkap Agus, di Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, KM 10,5, Medan, Senin (5/3/2018).
Karena permasalahan itu, sambung Agus, broker berinisial A yang dipercaya pihak keluarga dengan latar belakang warga sipil bekerja sebagai ground landing Bandara Kualanamu kemudian meminta kopilot berinisial W agar menyampaikan permintaan penggunaan pesawat kepada pilot bernama Iptu Togu.
"Yang mengenal broker adalah kopilot berinisial W, Kopilot itulah yang kemudian menjelaskan kepada pilot heli Polri hingga kemudian hal itu dusetujui okeh pilotnya," terangnya.
Dengan alasan yang dibuat sedemikian rupa, yaitu pemanasan mesin dan cek frekuensi radio, helikopter tipe NBO-105 dengan nomor registrasi P-1107 itu kemudian diterbangkan oleh pilot Iptu Togu bersama kopilot Iptu Wiwit Budiyanti dan dua kru mekanik, tanpa izin resmi Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sumut, Kombes Imam.
"Pada 25 Februari itu, Karo ops sudah menelpon pilot untuk menanyakan heli mau dibawa kemana. Tapi tidak dijawab, dan panggilan telepon tidak diangkat. Jadi ini kesalahan pribadi pilot dan kopilot serta kru. Bahwa helikopter itu digunakan tanpa seizin Kepala Biro Operasional Polda Sumut sudah mereka akui," terang Agus.
Agus menambahkan, penanganan kasus itu juga sudah dilimpahkan ke Kepala Badan Pertahanan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri. Polda Sumut juga menyampaikan laporan kasus ini ke Kabid Propam Kombes Syamsudin Lubis dan ditembuskan ke Kepala Korps Polisi Air serta Direktur Polisi Udara Mabes Polri.
Agus menerangkan, mengenai sanksi hukuman yang mungkin diberikan kepada pilot dan krunya merupakan kewenangan atasannya, yakni Baharkam, apakah akan dikenakan sanksi administrasi, sanksi etik atau sanksi lainnya.
"Pilot itu kan modelnya BKO (bantuan kendali operasional). Kami sudah minta gantinya. Kami juga ubah SOP (standar operasional prosedur) pemakaian helikopter. Kunci tidak lagi dipegang pilot, tapi Karo Ops," ungkap Agus yang mengaku selama menjabat di Polda baru sekali menaiki helikopter Polri.
Terkait nama Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw dan seluruh pejabat utama serta para pejabat teras Direktorat Kepolisian yang dicatut di kertas undangan milik pengantin, Agus langsung memerintahkan Kabid Propam Kombes Syamsudin mengusutnya.
"Saya tak kenal mereka (keluarga pengantin) sama sekali. Undangannya malah tak ada saya terima. Nanti akan kami usut," tandas Agus yang terkejut saat melihat undangan dalam bentuk softcopy yang didapat seorang jurnalis televisi.
Dilaporkan sebelumnya, viral sebuah video di media sosial yang menggambarkan sepasang pengantin berkeliling naik helikopter milik Polri. Helikopter itu kemudian mendarat di Lapangan H Adam Malik Siantar. Pasangan pengantin ini kemudian berfoto lagi dengan latar belakangan helikopter. Tulisan Polri di badan helikopter itu ditutupi tulisan inisial pasangan pengantin yakni F & T.
Pihak Humas Polda Sumut sebelumnya sempat menepis isu tersebut dengan mengirimkan rilis ke pers. Rilis itu bunyinya, helikopter itu hanya dipakai sebagai latar berfoto prawedding oleh pengantin, bukan dinaiki. Karena waktu itu helikopter mengalami gangguan terbang sehingga terpaksa didaratkan di Lapangan Adam Malik. Namun belakangan, diakui Poldasu helikopter itu dinaiki pengantin dan terbang.