Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan tenaga kontrak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan terancam diberhentikan dari pekerjaannya. Hal itu meliputi, tenaga kontrak yang bertugas sebagai tenaga administrasi, satpam, perawat, hingga bidan.
Kabag Umum RSUD dr Pirngadi Medan, Indah Kemala Hasibuan saat dikonfirmasi mengakui, bahwasanya keputusan tersebut memang berat. Namun, hal ini harus dilakukan karena kebutuhan dan keuangan yang ada di RSUD dr Pirngadi Medan.
"Keputusan yang sangat berat memang. Tapi ini untuk kebutuhan dan kemampuan keuangan yang ada di RS Pirngadi," ungkapnya kepada wartawan dikantornya, Senin (12/3/2018).
Karenanya Indah menyebutkan, rumah sakit milik Pemko Medan ini melakukan evaluasi terhadap 609 orang tenaga kontrak yang ada. Evaluasi itu berupa tes narkoba, psikologi, absensi, ranking, serta perilaku.
"Mengenai jumlah yang akan diberhentikan kita memang belum tahu. Bisa saja ada ratusan yang akan diberhentikan, tapi nanti akan kita lihat bagaimana," jelasnya.
Hal tersebut, sambung Indah, akan disesuaikan dengan kebutuhan dan juga keuangan user (RSUD dr Pirngadi). Bila memang mengharuskan pemberhentian dalam jumlah yang banyak, maka hal itu memang harus dilakukan.
"Makanya hasil evaluasi sangat menentukan tindak lanjut apakah akan diberhentikan atau tidak," tuturnya.
Selain itu Indah juga mengatakan, evaluasi yang dilakukan tersebut juga untuk menyesuaikan bidang pekerjaan tenaga kontrak sesuai dengan pendidikan serta kompetensinya. Akan tetapi bila ternyata penempatan telah melebihi kuota dari masing-masing bidang, pemberhetian memang tidak bisa dihindarkan.
"Jadi kita mau di RS Pirngadi ini lebih bermakna. Sehingga sesuai right man right place atau pendidikan dan kompetensinya," terangnya.
Disinggung mengenai dokter, Indah memastikan evalusai juga akan dilakukan. Serupa dengan yang lainnya, bila hasil evaluasi mengharuskan, maka jumlah dokter di rumah sakit berplat merah ini juga akan dikurangi.
"Dokter juga bakal di evaluasi. Tapi untuk saat ini memang belum di uji. Nanti selanjutnya, selesai dulu untuk saat ini," pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah tenaga kontrak RSUD Pirngadi merasa was-was atas keputusan manajemennya untuk melakukan pengurangan tenaga. Salah seorang tenaga kontrak yang enggan menyebutkan identitasnya mengakui jika saat ini telah ada beberapa orang kerabatnya yang diberhentikan oleh RSUD dr Pirngadi dari pekerjaannya.
"Kita was-was juga. Soalnya kita nggak tahu ada berapa orang yang bakal diberhentikan. Tapi informasinya sudah banyak yang berhenti sekarang. Mudah-mudahan saya tidak termasuk yang bakal diberhentikan," tandasnya.
Selain itu, sejumlah tenaga kontrak lainnya enggan memberikan komentar. Mereka takut apabila namanya mencuat justru dapat membahayakan pekerjaannya terkait evaluasi ini.
"Nggak usah ya bang. Tanya sama yang lain aja," sebutnya.