Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tasikmalaya. Puluhan anak punk di Tasikmalaya, Jawa Barat terjaring razia. Beberapa orang di antaranya sempat melawan saat hendak diamankan.
Saat petugas gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan razia Selasa (13/3/2017), mereka yang tengah mangkal di kawasan Alun-alun Singaparna. Mereka menjalani pemeriksaan untuk mengungkap kasus penculikan lima orang anak perempuan beberapa waktu lalu.
"Hasil operasi hari ini ada sekelompok anak punk gelandangan, ada juga yang berkeliaran sekitar 20 orang. Razia ini butut dari kejadian penculikan yang ditemukan di Cibiru yang melibatkan geng punk Bandung," ujar Kasatreskrim Polres Tasikmalaya AKP Pribadi Atman di sela razia.
Di lokasi yang sama, petugas gabungan juga mendapati dua orang anak serta perempuan hamil yang diduga komunitas anak punk tengah duduk. Namun saat hendak dibawa, ketiganya menolak karena mengaku tengah jalan-jalan sore. Bahkan seorang anak sempat meronta melawan petugas kepolisian yang akan membawanya.
Selain itu, petugas gabungan kembali menemukan kelompok anak punk yang mangkal didepan toko swalayan kawasan Pasar Singaparna. Mereka yang tampak dalam pengaruh minuman keras ini diangkut kendaraan patroli polisi.
Di kawasan Kudang juga mendapati seorang anak punk tengah nongkrong. Meski berusaha kabur, anak punk yang masih remaja ini terpaksa mengikuti petugas.
"Anak punk yang terjaring mengaku tidak mengenal kelompok punk Gledegan. Mereka memilih hidup diluar rumah dengan alasan mencari jati diri. Selain mengamen, mereka juga minta minta untuk bertahan hidup," kata Pribadi Atman.
Seluruh anak punk ini dibawa untuk menjalani pemeriksaan di kantor Polres Tasikmalaya. Selain didata, mereka juga akan dikembalikan kekota asal termasuk ke Aceh serta Jawa Tengah. (dtc)