Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sejumlah delegasi serta perusahaan asal India tertarik untuk berinvestasi di Indonesia pada sektor infrastruktur. Minat mereka terlihat di acara Forum Infrastruktur India-Indonesia ke-1 di The Ritz Carlton, Jakarta, Senin (18/3).
Acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar India itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sekitar 30 delegasi tingkat tinggi ditambah dengan CEO-CEO India dari sektor Infrastruktur yang berfokus pada Pelabuhan, Tenaga Listrik, Pelabuhan Udara, Manajemen Sumber Daya Air, Manajemen Sistem Perumahsakitan dan Pelayanan Kesehatan, hingga Industri 4.0 dan IT hadir di sana.
Dalam kesempatan itu Luhut menyambut baik pihak India yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Saat ini, kata Luhut, India tertarik untuk berinvestasi di sektor infrastruktur dan transportasi, mulai dari jalan tol hingga pembangkit listrik.
"Sekarang mereka mau banyak. Kan banyak perusahaan India yang saya ketemu tadi sebelum masuk kemari, mereka ingin (investasi). Macam-macam. Mau listrik, jalan, airport, hydropower, seaport. Jadi banyak sekali. Farmasi industry, IT teknologi mereka juga maju sekali," kata Luhut di lokasi.
Luhut mencontohkan India tertarik untuk investasi di sektor pembangkit listrik. Menurut Luhut, di beberapa lokasi India bisa memberikan penawaran yang cukup menarik untuk Indonesia.
"(Contohnya) karena PLN itu mereka punya bisa 20-30% lebih murah. Sekarang kita ingin lihat. Kalau itu betul, kenapa nggak. Jadi kan nanti konsumen harganya jadi lebih murah. Tinggal sekarang teknologinya gimana. Baru mereka buat," katanya.
Selain itu, kata Luhut, India juga tertarik menanamkan modal di sektor transportasi, contohnya kebandarudaraan dan penerbangan. India juga berencana membuka penerbangan langsung ke beberapa bandara yang ada.
"Bandara macam-macam tadi. Dari mulai Silangit kita oper ke mereka, Labuan Bajo. (Penerbangan Silangit) Bisa AirAsia, bisa BatikAir, JetAirways, bisa India punya airlines. Bisa masuk tadi. Dia mau tadi airport misalnya Silangit, kita oper juga Batam, kita oper juga Bangka Belitung, Yogyakarta juga. Jadi jangan dipikir China saja itu. Mana aja yang mau masuk, buat kita itu bagus," kata Luhut.
Namun, Luhut masih belum bisa mengatakan berapa nilai investasi yang akan ditanam India. Sebab, saat ini prosesnya masih sekadar penawaran dan pembicaraan.
"Kita belum tau (berapa nilainya), kalau bicara mengenai berapa jumlahnya nanti lihat proyeknya. Tapi mereka sudah cukup besar investasi di Indonesia," kata Luhut.
Yang terpenting, kata Luhut, India mempermasalahkan regulasi investasi yang ada di Indonesia. Menurutnya, India sangat senang untuk bisa investasi di Indonesia karena regulasi yang memudahkan.
"Setelah kita jelaskan mereka happy, regulasi kita sangat kompetitif. Kalau itu selesai, nanti sedang dirumuskan mengenai tax allowance dan tax holiday. Itu sudah bagus. Karena tax holiday sekarang itu begitu anda mendaftar, anda sudah qualified untuk tax holiday. Tergantung jumlah investasinya berapa," tuturnya.(dtf)