Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bertajuk "Identitas Politik, Radikalisme dan Pilgubsu", Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumatera Utara direncanakan akan menggelar "Dialog Kebudayaan". Dialog dilaksanakan dalam rangka Konferensi Wilayah ISNU Sumut, 6-8 April.
Sebagai pembicara di dialog tersebut adalah Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Prof Dr KH Saidurrahman MAg, Kapolda Sumut dan Pangdam Bukit Barisan. Sekretaris DPW ISNU Sumut Fadli Yasir menjelaskan kepada medanbisnisdaily.com seusai beraudiensi kepada Rektor UIN SU, Selasa (20/3/2018).
Kepada Fadli yang didampingi sejumlah pengurus lainnya seperti Ahmad Faysal Tarigan, Dr Nisful Khoiri, Dr Aswan Jaya, Andi Fahrozi, Muhammad Ahmad Soloan Siregar, Rektor meminta agar ISNU Sumut harus mampu menjadi penengah dari segala perbedaan kelompok dan paham di tengah-tengah masyarakat. Hal itu sesuai dengan visi dan misi NU yang lebih mengutamakan kepentingan negara daripada yang lainnya.
"Sesuai dengan visi dan misi NU NKRI itu harga mati. Sebagai badan otonom cendikiawan NU, ISNU harus bisa menjadi penengah berbagai kelompok serta paham di tengah masyarakat. Dengan begitu, persaudaraan dan keragaman tetap terjaga," kata Saidurrahman yang juga mantan Dekan Fakultas Syariah.
Saidurrahman mengatakan, di saat tingginya sensitifisme agama, ISNU harus membuat program yang lebih mengedepankan bagaimana mengelola keberagaman agar kondisi "panas" seperti yang pernah terjadi di DKI Jakarta tidak tercipta di Sumut.
Terkait lagu Yalal Wathan ciptaan salah satu pendiri NU, Wahab Chasbullah, Saidurrahman yang baru saja selesai menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama meminta agar ISNU memperjuangkannya agar menjadi lagu kebangsaan RI. Tidak hanya lagu bagi kalangan kader NU. Lagu tersebut diciptakan sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.
"Lagu Yalal Wathan tidak menceritakan NU semata tapi bagaimana mengajak umat untuk mencintai negeri ini. Yalal Wathan mengajak umat untuk memperjuangkan bangsa ini melawan berbagai bentuk penjajahan," ujar Saidurrahman yang merupakan rektor termuda di antara Rektor UIN di seluruh Indonesia.
Saidurrahman menyatakan kesediaannya menjadi narasumber dalam Dialog Kebudayaan ISNU Sumut.