Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Kementerian BUMN bakal merombak direksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Langkah itu sebagai tindak lanjut dari terjadinya peristiwa kecelakaan kerja di proyek yang digarap Waskita.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan ada empat anggota direksi emiten berkode saham WSKT itu yang akan diganti. Dari empat anggota direksi tersebut, tiga di antaranya ialah Direktur Utama, Direktur SDM, dan Direktur Operasi.
"Untuk Waskita Karya karena terlalu besar skalanya yang terakhir sanksi perubahan manajemen karena TBK. Tapi betul, ada perubahan besar di Waskita namun dalam proses KKK atau fit and propper test karena perusahan TBK kami tidak sampaikan ada empat yaitu Direktur SDM, Direktur Utama, Direktur Operasi," kata Bambang dalam rapat bersama DPR di Jakarta, Rabu (21/3).
Dalam rapat tersebut, Bambang hanya menginformasikan tiga direksi Waskita yang akan dicopot. Untuk satu direksi lainnya belum disebutkan.
Namun dia mengatakan, khusus selain merombak empat direksi, Kementerian BUMN selaku pemegang saham perseroan juga akan menambah satu direksi, yaitu Direktur quality, health, safety & environment (QHSE). Bambang mengatakan semua sanksi tersebut telah sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Menteri PUPR.
"Kementerian BUMN selaku pembina manajemen dan kinerja BUMN langsung menindaklanjuti rekomendasi Pak Menteri PUPR pada 9 Maret 2018. Sekarang juga sedang dalam proses dilakukan saat evaluasi dengan KKK bisa cepat yang paling penting menindaklanjuti komite KKK dan kedepannya seperti apa," kata dia.
Sebelum rapat, Bambang juga mengatakan penambahan anggota direksi yang bertanggung jawab terhadap keselamatan tidak dilakukan di BUMN karya lainnya, tetapi hanya di Waskita.
Dengan adanya Direktur quality, health, safety & environment (QHSE) diharapkan kecelakaan kerja proyek konstruksi tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Ya semoga dampaknya makin bagus. Kalau nggak ada dampak buat apa, pokoknya budaya safety firstnya harus jalan," tutur pria yang biasa disapa AB itu. (dtf)