Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tulungagung. Ali, sosok yang disebut-sebut di kasus uang mainan Rp 4,5 miliar, pernah datang ke rumah Mujiono. Selain mengecek rumah yang dijual, dia juga menginap 3 hari. Pekerja Mujiono mengakui hal itu.
"Dia di sini tiga hari, Saat itu ada empat orang (yang datang)," kata pekerja di rumah Mujiono, Badra, Jumat (23/3/218).
Badra mengaku tak tahu yang dilakukan Ali dan 3 orang yang bersamanya. "Saya ke sini sekali hanya mengantarkan gorengan," ungkap Badra.
Rumah Mujiono dijual Rp 17 miliar. Ali menawar Rp 15,1 miliar dengan berbagai persyaratan. Misalnya perbaikan di bebrapa titik dan pembuatan tempat parkir. Setelah deal harga, Mujiono diminta mengambil uang ke rumah Ali di Blitar, Jumat (16/3). Uang ditaruh di kardus yang diklaim berisi Rp 4,5 miliar sebagai transaksi awal.
Oleh Ali, kardus tak boleh dibuka. Rencananya, isi kardus akan dikeluarkan di BCA Tulungagung, Senin (19/3). Seharusnya Ali datang dan menyaksikan penghitungan uang sekaligus memproses jual beli rumah. Tapi ternyata ia tak kelihatan batang hidungnya. Saat disetor ke bank oleh Mujiono, diketahui isi kardus hanya uang mainan.
Mujiono saat itu kalem, tapi kini geram. Dia merasa tertipu. "Jelas Mas, tertipu. Saya niat jual rumah untuk membayar utang tapi ternyata harapan tinggal harapan," katanya.
Kasus ini tengah diselidiki polisi. Polres Tulungagung telah memeriksa 4 orang, termasuk Mujiono. Sejauh ini, Ali belum dipanggil sebagai saksi. (dtc)