Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. H Syahril Pane selaku praktisi senior di industri perkebunan sawit sekaligus sebagai Head of Agronomy PT Abdi Budi Mulia (ABM) menyatakan rasa bangganya terhadap PT ABM yang selama puluhan tahun telah membina dan mengembangkan empat koperasi unit desa (KUD) para transmigran yang menjadi petani plasma PT ABM.
Kepada Medanbisnisdaily melalui handphone, Senin (26/03/2018), Syahril Pane yang sudah 28 tahun bergelut dalam pengembangan sawit menyebutkan, pembinaan terhadap empat KUD di sekitar kebun PT ABM di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) itu kini membuahkan hasil.
"Di sini (KUD binaan PT ABM -red) kan ada empat KUD, yaitu KUD Karya Maju SP 1 yang dipimpin H Jarno, KUD Panji Rukun SP 2 dipimpin H Heri Susanto, KUD Sentosa SP 3 dipimpin H Ponirin, dan KUD Subur Makmur SP 4 dipimpin H Rahmat," ujar Syahril.
Rata-rata, kata alumni Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ini, keempat KUD itu mengelola dana anggota hingga ratusan juta rupiah, bahkan bisa tembus miliaran rupiah.
Kata dia, keempat KUD binaan ABM tersebut tertib dan disiplin dalam pengelolaannya, termasuk dalam melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT).
"Nah, salah satu KUD itu, yakni KUD Subur Makmur yang berada di Desa Teluk Panji 4, Kecamatan Kampung Rakyat, menggelar RAT pada hari Senin ini. RAT itu digelar untuk tahun buku 2017," papar Syahril.
Kata dia, dalam pertanggungjawabannya sebagai Ketua KUD, H Rahmat menjelaskan bahwa operasional KUD berjalan lancar dan mendapat sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 946,241 juta.
Syahril yang hingga berita ini ditulis masih berada di Labusel menyebutkan, hal ini bisa tercapai karena dukungan anggota berjumlah 400 anggota.
Syahril juga menyebutkan Suwandi selaku Ketua Badan Pengawas (BP) KUD Subur Makmur melihat di tahun 2017 KUD berjalan lancar da n baik sesuai dengan yang direncanakan.
Kata Syahril, sebagai perusahaan inti PT ABM tetap setia mendampingi semua KUD dan petani sawit dalam bermitra.
"Dalam arahan yang saya sampaikan dalam RAT tadi pun saya katakan prestasi yang dicapai KUD Subur Makmur dan semua KUD binaan PT ABM saat ini harus dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi dalam pengelolaan di tahun 2018," ujar Syahril.
Ia juga mengingatkan para petani sawit terkait umur tanaman kelapa sawit yang sudah mencapai usia 25 tahun. Ia mengingatkan mereka agar mempersiapkan diri untuk replanting.
Kata dia, replanting hanya bisa terwujud bila pengurus KUD dan kelompok tani serta petani sawit itu sendiri kompak.
Dengan demikian replanting dapat dilaksanakan seperti rencana, sehingga umur tanaman 30 bulan bisa dipanen.
Disinggung mengenai harga tandan buah segar (TBS), Syahril mengatakan PT ABM tetap menggunakan harga TBS petani berdasarkan ketetapan harga yang dibuat oleh Tim Perumus Harga.
Ketua KUD Subur Makmur H Rahmat yang dihubungi terpisah mengaku para petani binaan PT ABM menyatakanm sangat berterimakasih kepada Ir H Syahril Pane yang telah membina mereka.
"Jujur saja, kami berharap Pak Pane mau mendampingi mereka saat replanting dengan mendapatkan dana hibah dari pemerintah sebesar Rp 25 juta per hektare," tegas Ketua KUD Subur Makmur H Rahmat.