Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Depok. Waralaba yang bekerja sama dengan First Travel menceritakan kegagalan memberangkatkan ribuan orang calon jemaah umrah. Pemberangkatan mulai tersendat pada 2017.
"Ada berapa jemaah yang mendaftar melalui Anda?" tanya hakim kepada Dirut PT Duta Amanah Indoraya, Andri Kunarto, yang menjadi saksi dalam sidang bos First Travel di PN Depok, Jalan Boulevard, Cilodong, Depok, Senin (26/3/2018).
"Total jemaah 2015-2017 ada 1.541 orang. Yang sudah berangkat 877 orang, dan 664 orang belum. Tersendat mulai Februari 2017," ujar Andri, yang membuka franchise First Travel di Malang, Jawa Timur.
Andri menyatakan ada Rp 9,6 miliar yang menjadi tunggakan First Travel karena gagal memberangkatkan jemaah. Dia mengaku mengalami kerugian secara pribadi akibat kasus First Travel ini.
"Kalau tunggakan Rp 9,6 miliar itu uang jemaah," ujarnya.
"Untuk kita sewa gedung, karena itu syarat mereka, Rp 105 juta untuk 3 tahun. Baru 1,5 tahun, berarti kita rugi Rp 52,5 juta," sambung Andri.
Dia mengatakan ada 135 jemaah yang ditunda keberangkatannya meski sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Mei 2017. Namun jemaah itu akhirnya diberangkatkan secara bertahap.
"Saya sudah sampai di Soekarno-Hatta. Ditelepon bahwasanya ditunda. Seingat saya bulan Mei 2017 akhir. Mau berangkatkan 90 jemaah, ditambah 45. Jemaah disediakan hotel oleh First Travel. Namun jemaah tetap marah karena berhubungan dengan cuti. Kalau nggak salah, itu satu minggu berikutnya, tetap diberangkatkan bertahap 45 dulu," ujar Andri.
Selanjutnya, ada Komisaris PT Wardani Amanah Utama, Heri Suryo, yang menjadi franchise First Travel di Surabaya. Ia mengaku ada 1.678 jemaah yang mendaftar dan belum diberangkatkan oleh First Travel.
"Ada 5.086 jemaah yang mendaftar, dari 2016, 2017 dan 2018. Yang sudah berangkat 3.400-an yang belum 1.678 jemaah," ucap Heri.
"Harusnya kapan?" tanya hakim.
"Jadwal yang buat First Travel. Saya nggak tahu mereka buat kapan. Ini ada 300 jemaah yang harusnya berangkat Mei 2017, tidak berangkat," kata Heri.
Sementara itu, Anny Suhartaty yang membuka franchise di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menyatakan ada 3.408 jemaah terdaftar. Dari jumlah itu, sebanyak 1.401 jemaah belum diberangkatkan First Travel."Dari awal, 3.408 jemaah. Tahun 2016 promo semua berangkat. Tahun 2017 dan 2018 itu sisanya 1.401 jemaah belum berangkat," ujar Anny. (dtc)