Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan beberapa poin penting Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2018. Diantaranya pengadaan kamera CCTV, perlindungan anak, limbah rumah sakit, kebun raya mangrove dan pembangunan jalan.
Namun, Risma meminta maaf jika permintaan RT/RW untuk pengadaan kamera CCTV di kampung masih belum dapat dipenuhi. Alasannya, biayanya yang dibutuhkan cukup besar.
Untuk itu, agar kondisi kampung tetap terjaga dari segala macam tindak kejahatan, Risma minta dukungan kepada RT/RW untuk menjalin komunikasi antar warga masyarakat dan peduli terhadap keselamatan anak-anak.
"Perlindungan anak menjadi konsen saya, kalau tidak dilindungi kelak mereka akan menjadi pelaku. Ayo kita awasi dan selamatkan bersama anak-anak dari kejahatan," kata Risma dalam sambutannya di ruang sidang Wali Kota di Balai Kota Surabaya, Selasa (27/3/2018).
Risma berharap anak-anak tidak menjadi korban. Ia berencana akan mengumpulkan psikolog untuk mensosialisasikan perlindungan anak di seluruh RT/RW. "Harus segera dilakukan agar orang tua melindungi anak-anaknya dari predator anak," harap Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyinggung masalah limbah rumah sakit. Dari laporan yang didapatkannya, sebanyak 4 ton limbah rumah sakit mencemari lingkungan di Surabaya.
Melihat hal itu, tahun depan, wali kota berencana untuk membangun lahan pembuangan lahan rumah sakit menggunakan dana APBD, dikarenakan proses pencairan dana dari pemerintah pusat cukup lama.
Soal pembangunan lahan pembuangan limbah rumah sakit, Wali Kota Risma menegaskan, bahwa lahan pembuangan limbah rumah sakit hanya untuk Kota Surabaya, tidak untuk kota yang lain. "Lahan sudah kita siapkan, kalau dana yang dikeluarkan sekitar Rp 100 miliar," ujar Wali Kota kelahiran Kediri ini.
Ia juga mengungkapkan rencana pembangunan kebun raya mangrove yang belum ada di dunia. Alasannya, kebun raya yang masih dapat dilestarikan hanya ada di Surabaya. "Ini peninggalan untuk anak cucu kita," ungkap Risma.
Risma juga mengatakan target Pemkot untuk menyelesaikan pembangunan jalur lingkar luar barat dan lingkar luar timur tahun ini. "Khusus lingkar luar barat insyaAllah selesai tahun ini," tegas Risma.
Terakhir, Risma mengakui pihaknya tidak bisa selamanya membangun jalan secara terus menerus. Alasannya, biaya dan pemindahan orang yang dinilai berat. "Pemkot Surabaya melakukan upaya lain dengan menghadirkan transportasi massal yang saat ini masih dalam tahap proses lelang," pungkas dia. (dtc)