Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Go-Jek sudah cukup geram dengan tingkah nakal para driver yang tak jujur. Driver nakal biasanya menggunakan aplikasi Fake GPS untuk memalsukan keberadaan mereka. Di peta terlihat dekat, namun kenyataannya berada jauh dari lokasi konsumen.
Untuk menghilangkan kebiasaan itu, Go-Jek kini telah memiliki sistem sendiri yang bisa mendeteksi aplikasi Fake GPS. Driver yang berbuat curang pun akan mendapatkan notifikasi agar menghapus aplikasi tersebut.
Namun, jika mereka masih bandel menggunakan Fake GPS. Go-Jek mengaku sudah menyiapkan sanksi. Akibat yang diterima driver jika masih menggunakan aplikasi tersebut adalah bonus yang tak cair hingga akun yang di-suspend.
"Setelah sosialisasi (dikirim notifikasi) mereka diberi waktu selama tujuh hari untuk uninstall. Masih belum unistall juga akan ada diskualifikasi bonus, tidak bisa keluar. Selain itu ada juga suspensi jadi akun mereka bisa di-suspend," ujar VP of Corporate Communication Go-Jek, Michael Reza Say, Rabu (27/3).
"Eskalasi sanksinya sendiri berlaku seumur hidup pemakaian aplikasi (Go-Jek). Jika kapanpun mereka tiba-tiba install Fake GPS lagi, ada sanksi selanjutnya," sambungnya.
Ia melanjutkan, kebijakan ini dianggap penting mengingat keberadaan aplikasi Fake GPS selama ini merugikan driver yang berlaku jujur. Mereka yang tak menggunakan Fake GPS kesulitan mendapatkan pesanan (orderan).
"Ini sudah cukup meresahkan mitra driver kami karena dengan banyaknya driver yang tidak jujur menggunakan Fake GPS, jadinya banyak driver yang jujur, yang tidak pakai aplikasi Fake GPS ini, jadi susah dapat order," imbuhhnya.
Ciri driver yang menggunakan aplikasi Fake GPS menurut Michael, biasanya terlihat di peta dekat konsumen, namun kenyataanya berada di lokasi yang jauh. Mereka biasanya mengincar tempat-tempat keramaian agar banyak mendapatkan orderan.
Konsumen yang mendapatkan driver dengan Fake GPS bakal menunggu lebih lama dari waktu yang seharusnya. Hanya saja, masih menurut Michael, ini bisa saja tak berlaku jika kondisi trafik pesanan memang sedang tinggi. (dtn)