Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah (Pemda) tidak banyak-banyak membuat regulasi, apalagi yang ujungnya menghambat investasi. Hal itu disampaikan saat memberi arahan dalam rapat kerja pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jakarta International EXPO (JI-EXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Saya titip kepada bapak ibu Ketua DPRD, kepada seluruh bupati, wali kota, jangan bikin perda yang menghambat orang berusaha, yang menghambat investasi, yang membebani," kata Jokowi di Hall B3 JI-EXPO, Rabu (28 /3).
Jokowi menyebut sampai saat ini masih ada 42.000 aturan dan itu semua harus disederhanakan untuk memudahkan investasi.
"Bikin perda setahun 1,2,3 cukup lah. Saya sudah bilang ke DPR bikin UU tidak perlu banyak, tidak perlu banyak-banyak. Semakin banyak aturan semakin ruwet negara ini," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan 42.000 aturan yang ada saat ini juga secara tidak langsung telah menjerat kecepatan Indonesia dalam menjaring investasi.
"Saya memiliki PR, ada 42.000 aturan yang menjerat kita sendiri. Kita nggak bisa cepat karena terjerat sendiri. Apa itu UU, PP, Perda, Pergub, Perwali, Perbup. Hati-hati regulasi seperti itu dengan perubahan dunia yang cepat justru menjerat kita sendiri dalam memutuskan sebuah kebijakan. Daerah harus berani reformasi besar untuk permudah iklim investasi," tutur dia.
Jokowi juga meminta kepada seluruh pejabat di daerah baik gubernur, bupati, wali kota, dan DPRD untuk memiliki satu visi dalam hal merealisasikan investasi. Dia menjelaskan ekonomi nasional berhasil tumbuh di level 5,07% dan pada tahun ini ditargetkan tumbuh 5,4%. Sampai saat ini, ekonomi nasional masih berpotensi untuk terus tumbuh.
Momentum yang bisa dimanfaatkan pemerintah mulai dari tingkat kemudahan berusaha (EoDB) yang berhasil menduduki peringkat 72 dari yang sebelumnya di posisi 120.
"Ini loncatan yang tinggi, tapi 72 itu angkanya masih jauh, artinya di lapangan masih ruwet, orang mau urus apa masih ruwet, saya targetkan tahun depan masuk 40 besar, ini akan mudah nanti. Image, persepsi internasional, dunia usaha akan baik," kata dia.
Selain itu, Indonesia juga menduduki posisi kedua sebagai negara dengan persepsi dan investasi terbaik dari US News. Jokowi berpesan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk tetap bersinergi dalam memudahkan investasi.
"Itu persepsi, kalau mereka datang dan tidak sesuai persepsi ya lari lagi, nggak jadi investasi," jelas dia. (dtf)