Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Di momen hari film nasional yang jatuh hari ini, rasanya tepat bila sedikit melihat mundur bagaimana geliat industri perfilman belakangan. Industri film Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang menyenangkan.
Ketimbang beberapa tahun lampau ketika industri film benar-benar mati suri, sinyal positif terus ditunjukkan.
Salah satunya lewat 'Dilan 1990', yang tanpa diduga berhasil menembus angka 5 juta penonton dan bertahan di layar bioskop berminggu-minggu. Indonesia juga patut berbangga dengan pencapaian yang diraih sejumlah film lain yang juga tak hanya bersinar di negeri sendiri.
'Pengabdi Setan' salah satunya ---yang berhasil didapuk sebagai horor dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa--- itu juga menorehkan nama Indonesia di kancah perfilman internasional.
Remake horor garapan Joko Anwar ini juga berhasil tayang di sejumlah negara.
"Karena kita pernah ngelewatin momen di mana film nggak ada produksi. Sekarang film Indonesia berada di posisi yang menyenangkan," ujar Pandji Pragiwaksono, aktor yang juga baru menggeluti dunia penyutradaraan itu saat berbincang dengan detikHOT belum lama ini.
Sadar bahwa film Indonesia sempat absen cukup lama di dunia perfilman Tanah Air, kabar ini dinilainya sebagai angin segar.
Tak sedikit kini sineas muda yang muncul. Beberapa film juga bersinar di ajang festival luar negeri. Di antaranya 'Sekala Niskala' karya Kamila Andini, juga 'Marlina the Murderer in Four Acts' karya Mouly Surya yang menuai tepuk tangan di Toronto Film Festival. (dth)