Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah telah melakukan simulasi terhadap dampak penurunan waktu bongkar muat hingga keluar pelabuhan (dwell time). Menurutnya, penurunan angka dwell time belum mampu menekan biaya logistik.
Dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok rata-rata 3 hari. Lamanya proses dwell pernah dikeluhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana dwell time di Priok pernah mencapai 6-7 hari.
"Dari yang kita temukan bahwasanya dwelling time tidak berbanding lurus dengan biaya logistik," kata dia dalam diskusi Dwelling Time: Meningkatkan atau Menurunkan Biaya Logistik, di Jakarta, Selasa (3/4).
Acara ini dihadiri oleh asosiasi pengusaha antara lain Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia dan Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi).
Menurut Budi Karya, belum berdampaknya penurunan dwell time terhadap biaya logistik karena ada komponen lain yang ikut berkontribusi. Contohnya biaya terminal dan non-terminal.
Di terminal, kata Budi, karena disebabkan pemilik menahan barang keluar pelabuhan. Semakin lama menahan barang maka biaya yang dikeluarkan semakin besar.
"Semakin lama peti kemas menggunakan lapangan terminal semakin besar biayanya," ujar dia.
Sebab itu, dia mengajak para pengusaha untuk mencari solusi untuk menurunkan biaya logistik ini . Menurutnya, jika dilakukan secara bersama maka penurunan biaya logistik bisa dilakukan.
"Apabila melakukan dengan secara terbuka dengan semangat sama nggak ada masalah," tutup dia. (dtf)