Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi. Pemkab dan Polres Banyuwangi mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan anggota kepolisian di wilayahnya tidak terlibat kampanye pilkada serentak 2018.
Kapolres Banyuwangi AKBP Doni Aditiawarman mengatakan, polisi harus dalam posisi netral dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 ini. Jika kedapatan ada anggotanya terlibat kampanye, akan ditindak tegas.
"Kita akan tindak tegas. Polisi harus netral dan mengawal suksesnya Pilkada. Kita akan jaga kondusifitas pelaksanaan di Pilkada khususnya di Banyuwangi dan Jawa Timur," ujarnya, usai digelar rakor netralitas TNI, Polri, ASN dan Kepala Desa, di rumah makan Pondok Wina, Selasa (3/4/2018).
Menurut kapolres, hal ini juga berlaku bagi anggota TNI dan kepala desa. Dirinya mengaku tidak pandang bulu dalam melakukan tindakan bagi mereka. "Jika terlibat pasti akan kita tindak," tambahnya.
Sementara Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas ) Banyuwangi Ahmad Wiyono mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke seluruh ASN tidak melakukan aktivitas berbau kampanye dan memihak salah satu pasangan calon.
Menurutnya, ASN pada musim Pilkada serentak saat ini berpeluang menjadi sorotan. Sehingga Pemerintah Banyuwangi menegaskan untuk melarang ASN dilingkuanya terlibat politik parkatis dalam Pilkada serentak ini.
"Ini sekaligus mengingatkan terutama ASN kalau TNI, Polri tegas sudah, kalau mereka mecam- macam pasti disikat. Yang masih sumir itu ASN terutama yang banyak berkecimpung itu kalangan perangkat desa termasuk juga guru-guru terutama guru lingkup SD," kata Ahmad Wiyono.
Ahmad Wiyono menambahkan, jika terdapat ASN terlibat kampanye, pemerintah tidak segan-segan memeberikan sangsi tegas. Bahkan sangsinya hingga pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Sekedar diketahui dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018 di Jawa Timur, ada dua pasangan calon yang maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Diantaranya pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guru Soekarno. (dtc)