Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Boyolali. Operasi pencarian warga negara Selandia Baru, Andrey Voytech yang hilang di Gunung Merbabu sudah memasuki hari ke-5. Hingga petang kemarin, tim pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan pria yang mendaki seorang diri ini.
"Masih nihil, belum ditemukan tanda-tanda yang signifikan. Tadi pencarian dihentikan sementara pukul 17.00 WIB," ujar Korlap Pencarian, Amin Yahya saat ditemui di Posko Basecamp Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabu (4/4).
Demi operasi pencarian ini, seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu ditutup mulai siang hari ini.
Penutupan seluruh jalur pendakian ke Gunung Merbabu itu terhitung mulai hari ini hingga Sabtu (7/4). Sebelumnya, penutupan jalur hanya di lakukan di jalur Cunthel dan Thekelan di Kabupaten Semarang.
Dua jalur itu diperkirakan yang dilalui Andrey saat mendaki maupun turun. Namun proses pencarian hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Atas pertimbangan dari tim SAR juga, maka seluruh jalur pendakian ke Merbabu sementara ditutup untuk kepentingan pencarian survivor," jelasnya.
Terdapat 5 pintu jalur pendakian resmi Gunung Merbabu yaitu jalur Selo di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali; Jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan dan jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kemudian jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pendaki asal Selandia Baru, Andrey Voytech naik ke Merbabu sendirian pada Jumat (30/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Dia naik melalui jalur pintu pendakian Cunthel. Sepeda motor yang digunakan ditemukan di kampung batas hutan. Andrey juga diketahui mendaki gunung tanpa melakukan pendaftaran dulu alias ilegal.(dtc)