Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini mengumpulkan beberapa menteri kabinet kerja untuk melakukan rapat terbatas mengenai permasalahan gagal tumbuh (stunting/kerdil).
Dalam pembukaannya, Jokowi menjelaskan investasi sumber daya manusia (SDM) menjadi tugas besar kedua pemerintah setelah yang pertama, yakni pembangunan infrastruktur sudah gencar dilaksanakan.
"Hari ini kita bahas soal stunting. Kenapa perlu kita bahas soal stunting? Karena sudah sering saya tegaskan bahwa tahapan besar percepatan pembangunan infrastruktur, setelah akan selesai, kita akan masuk ke tahapan besar kedua, yaitu investasi peningkatan kualitas SDM Indonesia," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/4).
Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise.
Jokowi mengatakan, stunting atau gagal tumbuh ini merupakan ancaman utama terhadap kualitas SDM nasional yang memberikan dampak terhadap kemampuan daya saing bangsa.
"Anak stunting tak hanya secara fisik tumbuh terlalu pendek atau kerdil untuk usianya tapi juga mengganggu perkembangan otaknya," jelas dia.
Jokowi melanjutkan, stunting juga bakal mempengaruhi daya serap dan prestasi di sekolah yang ujung-ujungnya berdampak pada produktivitas.
Untuk itu, Jokowi menekankan bahwa penurunan angka stuntingbisa dilakukan dengan kerja bersama, melibatkan seluruh elemen baik di pemerintahan maupun masyarakat.
"Selama ini kita sudah tiga tahun ini membagi biskuit untuk ibu hamil dan balita. Saya lihat itu belum cukup. Tidak cukup, perlu dilengkapi lagi dengan ikan, susu telor kacang ijo, dan selain itu sanitasi pelayanan dasar ketersediaan air bersih juga mck harus betul betul kita perhatikan. Mengedukasi publik dalam gerakan hidup sehat harus dikerjakan lagi agar lingkungan tempat tumbuh kembang anak anak menjadi sebuah lingkungan yang sehat," tutup dia. (dtf)