Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Puluhan pedagang Pasar Marelan berunjuk rasa di depan kantor Walikota dan DPRD Medan, Kamis (12/4/2018). Sambil membawa dagangan mereka, pedagang meneriaki Walikota Medan Dzulmi Eldin dengan sebutan "botak". "Woi botak, keluar kau jumpai kami," kata massa aksi.
Dalam menyampaikan orasi, pedagang juga mengata-ngatai Eldin dengan sebutan "tak tahu diri" dan "pemimpin lupa janji".
Pedagang juga sempat memblokir jalan di depan kantor Walikota sehingga kemacetan panjang merembet ke Jalan Gatot Subroto dan Jalan S Parman. Mereka membawa serta dagangan mereka sebagai bentuk protes terhadap kinerja Pemko Medan yang dinilai tak bisa menyelesaikan masalah di pasar itu.
Adapun aksi blokir jalan tersebut sempat dilakukan karena tidak ada satu pun perwakilan dari Pemko dan DPRD Medan yang menjumpai massa.
"Kami tuntut hak-hak kami sebagai pedagang. Masalah di Pasar Marelan sudah sangat lama dan belum ada penyelesaian dari pemerintah," kata salah seorang pedagang, Pola Nainggolan.
Mereka meminta Pemko Medan mendata ulang pedagang di sana. Pasalnya, hingga kini masih banyak pedagang yang belum mendapat jatah kios. "Usut tuntas kecurangan yang dilakukan PD Pasar dan P3TM atas jual beli lapak di sana," kata mereka.
Pedagang menduga, ada praktik curang di sana karena tidak ada transparansi penjualan dan kepemilikan kios. Akibat ulah ini, banyak pedagang lama di sana
yang tak mendapat jatah kios. Padahal, ada beberapa pedagang yang mendapat jatah lebih dari satu kios. Ironisnya, ada pedagang dari luar yang justru mendapat jatah.
Selain menuntut Eldin mundur, pedagang juga mendesak aparat untuk mengaudit PD Pasar dan P3TM dalam hal pembagian jatah kios di sana. "Walikota juga harus terbitkan surat edaran harga kios agar lebih jelas," teriak massa.