Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Industri laptop lokal perlu mendapat dorongan supaya bisa bersaing dengan laptop produksi impor. Indonesia sendiri telah memproduksi beberapa merek seperti Axioo dan Zyrex.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Rodjih menerangkan, produksi laptop nasional seperti pada industri elektronik pada umumnya. Di mana, pabrik-pabrik tersebut merakit komponen yang didatangkan dari luar.
Sementara, impor dari komponen tersebut dikenai bea masuk. Sehingga, hal tersebut berpengaruh pada harga jual laptop.
Achmad menuturkan, supaya bisa kompetitif, impor komponen tersebut bisa mendapatkan insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah.
"Ya kompetitif sebenarnya ada fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah, produk-produk daya saing produk impor. Kan komponen bisa di-nolkan fasilitas itu. Tapi itu belum digunakan. Makanya kalau rapat itu mau saya tawarkan," ujar dia di kantornya, Selasa (17/4).
Dia mengatakan, sulit mendatangkan investasi untuk industri komponen tersebut. Sebab, komponen merupakan pendapatan yang menggiurkan bagi produsen asal.
"Ya nggak mau lah, orang itu komponen inti. Walaupun ke sini nantinya paling packaging, rakit juga. Desainnya negara leluhur, kalau Asus kan Taiwan, Acer Taiwan," ungkapnya.
Sejalan dengan itu, dia juga bilang, perlunya promosi yang secara masif. Sehingga, produk-produk lokal bisa diketahui oleh banyak orang.
Achmad menjelaskan, kebutuhan laptop nasional saat ini 3 juta unit setahun. Sementara, produksi dari Axioo dan Zyrex masing-masing 7 ribu unit atau totalnya sekitar 14 ribu unit setahun.
"(Zyrex) Produksinya sekitar 7 ribu. Axioo sekitar segitu, total mungkin antara 14 ribu sampai 15 ribu produksinya," tutupnya. (dtf)