Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Polri terus mendalami kasus kebocoran data pengguna Facebook di Indonesia. Akan ditelusuri ada tidaknya unsur pidana dalam kasus ini meski tidak ada pengaduan dari masyarakat.
"Jadi kegiatan kita masih penyelidikan," kata Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono kepada wartawan di gedung Rupatama, Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
"Sampai sekarang kan juga belum ada pengaduan, yang keberatan juga belum ada. Tapi yang dilihat bukan ada atau tidak adanya pengaduan, siapa dalam hal ini yang dirugikan, kemudian peristiwanya seperti apa, ada nggak ini peristiwa pidananya, sehingga kita perlu melaksanakan investigasi," sambungnya.
Ari menuturkan pihaknya dalam kasus ini melakukan investigasi secara terbuka dan tertutup. Pemeriksaan perwakilan Facebook Indonesia kemarin (18/4) termasuk bentuk investigasi terbuka.
"Kita ingin tahu apa yang dikerjakan Facebook ini sebenarnya. Aplikasi-aplikasi yang dibuat sehingga orang tertarik, kemudian membuka identitas dirinya," ujar Ari Dono.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sendiri telah selesai memeriksa pihak Facebook soal kebocoran data. Diperiksa lebih-kurang 5 jam, perwakilan Facebook Indonesia tidak bisa memastikan bisa menyelesaikan masalah kebocoran data itu dalam satu bulan.
"Mengenai audit itu pasti akan ada transparansi nanti. Kalau bisa, nanti auditnya selesai, tapi seperti yang saya sampaikan kemarin, Komisi I dan Bareskrim untuk tanggal pastinya saya nggak bisa menjanjikan," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari kepada wartawan di Bareskrim Polri cabang Cideng, Jakarta Pusat, kemarin malam.
Kepada Bareskrim, Ruben mengaku dimintai keterangan soal konsultan politik Cambridge Analytica. Ruben juga menjelaskan pihaknya masih melakukan penelusuran lebih lanjut soal kebocoran data user.
"Kami datang hari ini untuk menindaklanjuti apa pertanyaan-pertanyaan dari pemerintah Indonesia kemarin. Saya sudah datang ke Komisi I. Hari ini saya datang ke Bareskrim intinya untuk sharing informasi yang kami tahu untuk saat ini mengenai Cambridge Analytica," ucap Ruben.
Seperti diketahui, Facebook mengalami kebocoran data hingga 87 juta pengguna. Di Indonesia sendiri, ada kebocoran data pengguna yang mencapai 1.096.666. Data itu diduga digunakan oleh konsultan politik Cambridge Analytica. (dtc)