Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hasil Survei Median menyatakan angka responden yang ingin mengganti presiden di Pilpres 2019 lebih tinggi dari perolehan angka Joko Widodo sebagai petahana. Partai Hanura mengaku tak khawatir dengan rilis survei tersebut.
"Saya pikir buat apa terlalu khawatir ya. Anak-anak bangsa Indonesia ini cerdas," ujar Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).
OSO menyebut tak mau berandai-andai soal hasil Pilpres 2019. Hanura selaku partai pengusung Jokowi, siap menghadapi kontestasi pilpres mendatang.
"Ada survei yang bagus dari sebelah sini, ada survei yang jelek dari sebelah sini. Ini sah-sah saja," ucap Wakil Ketua MPR itu.
"Tapi nanti kan kita uji di lapangan. Dan untuk menguji di lapangan itu kita lakukan saat pilpres, nggak bisa kita berandai-andai sekarang dan seolah-olah apa yang hasil survei ini akan pasti," imbuh OSO.
Pada survei Median, 46,37 persen responden menginginkan Pilpres 2019 jadi ajang mengganti presiden. Sementara 45% responden lainnya menginginkan Jokowi kembali memimpin untuk periode kedua. Masih ada 8,41% responden yang tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018 dengan menggunakan 1.200 responden yang merupakan warga yang memiliki hak pilih dengan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Quality control dilakukan terhadap 20% sampel yang ada. (dtc)