Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnidaily.com-Medan. Petani padi di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat meminta pemerintah menyalurkan bantuan untuk meningkatkan produktivitas padi di sana.
Ketua Gapoktan Tani Jaya Desa Pulau Kampai, Suparno mengungkapkan, saat ini petani di sana sangat membutuhkan bantuan pengadaan sumur bor untuk mengatasi masalah kekeringan di areal persawahan mereka.
"Saat ini cuaca tak menentu. Banyak lahan padi yang mengering," katanya di sela-sela acara Phasing Out Klaster Padi Binaan Bank Indonesia di Pulau Kampai, Kamis (19/4/2018).
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, lahan padi petani di sana terus kekurangan air. Hujan memang turun di awal musim, namun saat padi telah disemai dan ditanam, tiba-tiba hujan berhenti. Padahal, lahan padi di sana seluruhnya merupakan sawah tadah hujan.
Ada sekitar 850 hektare sawah di desa itu. Hingga kini produksi padi anjlok dan hanya mencapai 3 ton hingga 4 ton/hektare. Padahal pada 2014 silam, hasil panen petani bisa mencapai 6 ton hingga 8 ton/hektare.
Untuk mengatasi masalah itu, petani di sana berharap pemerintah memberi bantaun pengadaan sumur bor. Pasalnya, bantuan sumur bor dan mesin pompa air sebanyak tiga unit yang diberikan oleh BI belum mampu mengakomodasi pasokan air ke seluruh areal persawahan.
Dengan adanya sumut bor itu, kata dia, mampu mengatasi masalah kekeringan yang terjadi. "Kalau sawah butuh air, kita tinggal hidupkan mesin di sumur bor. Kalau sudah tak butuh, tinggal dimatikan," katanya.
Selain sumur bor, petani juga membutuhkan bantuan benih dan pengadaan pupuk yang cocok dengan kondisi tanah di desa itu yang kandungan zat asamnya sangat tinggi.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat Nasiruddin mengatakan, untuk tahun ini pihaknya belum bisa memenuhi permintaan sumur bor dari petani. "Anggaran kami terbatas," katanya.
Saat ini, kata dia, anggaran untuk program bantuan kepada petani banyak diarahkan untuk bantuan benih dan pupuk. "Untuk masalah sumur bor, akan kami tampung pada anggaran tahun depan," tandasnya.