Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan atensi atas kematian 7 warga Banyuwangi yang diduga keracunan miras oplosan. Anas meminta masyarakat ikut serta mengawasi adanya peredaran miras oplosan yang sudah merenggut korban jiwa ini.
"Ini bukan hanya tugas polisi saja. Tapi tugas semua masyarakat agar mengawasi peredaran miras ataupun arak oplosan yang berbahaya bagi kesehatan," ujar Anas kepada detikcom, Jumat (20/4/2018).
Anas turut prihatin dengan adanya kasus ini. Sebab tak hanya di Banyuwangi, namun sebagian besar sudah mewabah di daerah lain. "Ini sudah mewah di daerah lain. Kami minta masyarakat turun. Ada yang pesta miras ya mohon ditegur dan dibubarkan. Jangan sampai ada korban lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait informasi yang saat ini berkembang. "Menurut Dirut RSUD Blambangan memang laporan yang saya terima tidak terkait miras dan ciri-ciri umum lainnya," tambahnya.
Masalahnya, kata Kapolres Donny, keluarga korban yang meninggal dunia tidak mau dilakukan otopsi terhadap jenazah para korban. "Kami lakukan penyelidikan lebih dalam lagi atas kasus ini. Jika memang dibutuhkan autopsi kami akan lakukan agar lebih akurat," pungkasnya. Tujuh orang meninggal dunia di Banyuwangi diduga keracunan miras oplosan. RSUD Blambangan Banyuwangi mendata ada 10 orang dengan indikasi keracunan masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Dari 10 orang tersebut, 7 orang dikabarkan meninggal dunia. Sementara 2 orang masih dirawat dan satu orang sudah dipulangkan. (dtc)