Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menjadi driver ojek online bukanlah sebuah halangan bagi wanita untuk mencapai hal-hal hebat. Meski harus bekerja mengarungi jalan raya, sosok perempuan-perempuan tangguh yang kerap menggunakan jaket hijau GO-JEK ini menjadi inspirasi bagi orang-orang sekitarnya.
Khairina (38), misalnya, seorang driver ojek online: GO-JEK yang beroperasi di wilayah Medan, adalah seorang dosen di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU). Saat ini, ia juga sedang menyelesaikan disertasi S3-nya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, jurusan Psikologi Pendidikan Islam.
Biaya yang dikeluarkan untuk sekolah hingga jenjang S3 tentu tidak sedikit. Di sela kesibukan sehari-harinya mengajar sebagai dosen di pagi hari, Khairina menyempatkan diri untuk mengambil orderan dengan mengenakan atribut lengkap GO-JEK.
Pernah suatu hari ia mendapatkan pelanggan yang ternyata adalah mahasiswanya sendiri. Tidak ada sedikitpun terbersit rasa malu di benak Khairina akan pekerjaannya. Malah ia bangga dengan kerja kerasnya yang menjadi contoh bagi anak muda untuk terus berkarya.
Sebagai driver perempuan, Khairina mendapatkan berbagai macam reaksi dari pelanggan yang menggunakan jasanya.
“Ada pelanggan yang membatalkan orderan setelah mengetahui bahwa saya perempuan, ada juga pelanggan yang malah ingin gantian karena tidak tega jika saya yang bawa motor," katanya, Sabtu (21/4/2018).
Dia mengungkapkan, satu momen yang paling mengharukan adalah waktu dulu ada customer laki-laki membayar ongkos lebih lebih dan menyampaikan kekaguman terhadap Khairina. "Saya jadi bersemangat," ungkapnya.
Kebanggaan yang serupa juga tersirat di wajah Sumiati (50). Siapa sangka driver GO-JEK perempuan ini ternyata adalah mantan atlet pencak silat yang telah mengharumkan nama Medan di kancah bela diri tanah air.
Sumiati beberapa kali berhasil meraih penghargaan dimulai dari sejak dia masih duduk di bangku SMP, meski sempat mengalami cidera.
Langkahnya bergabung dengan GO-JEK berawal karena ajakan teman. Saat mencari tahu tentang pekerjaan ini, dia langsung merasa cocok karena tidak ada batasan waktu yang dipatok untuk mencari pelanggan, terlebih berbekal kemampuan bela diri yang dimiliki.
Di awal-awal bekerja, ia masih meminjam sepeda motor temannya terlebih dahulu. Lama kelamaan ia bisa mengumpulkan uang untuk merenovasi rumah. "Kerja itu harus kita senangi,” kata Sumiati.
Dia mengungkapkan beberapa alasan menjalani pekerjaan sebagai penarik ojek online cocok untuk dia. Pertama, waktu tidak dibatasi. Kedua, karena suka jalan-jalan keluar dan ketemu orang.
Selain itu, untuk menjadi driver GO-JEK khususnya perempuan dibutuhkan keberanian yang luar biasa. "Dengan kemampuan bela diri yang saya miliki, saya jadi bisa menjaga diri jika ada hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sumiati memiliki keinginan untuk mengumpulkan driver perempuan dalam satu komunitas agar bisa lebih dekat dan menjaga satu sama lain. Sebagai satu kesatuan, menurut Sumiati, perempuan akan tidak mudah diintimidasi karena bisa menghadapi tantangan bersama-sama.
Selamat Hari Kartini, 21 April!