Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Nilai dolar AS terhadap rupiah terus mendekati Rp 14.000. Hari ini (26/4) dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat Rp 13.930 per dolar AS.
Apakah dolar AS bisa mencapai Rp 14.000?
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka.
"Peluang rupiah melemah sampai kuartal IV 2018 masih terbuka lebar. Jadi kurs rupiah bisa sangat mungkin tembus 14.000 per dolar AS bahkan lebih dari itu," kata Bhima saat dihubungi, Kamis (26/4).
Bhima menjelaskan, faktor pelemahan didorong oleh perkiraan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS yakni The Federal Reserve (The Fed) fund rate yang mendorong ekspektasi pasar terhadap imbal hasil surat utang AS.
"Hari ini yield Treasury 10 tahun naik menjadi 3,03%. Investor akan mengalihkan dana nya ke instrumen yang lebih menguntungkan," ujar dia.
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan penguatan dollar AS yang terjadi pada Jumat kemarin juga terjadi pada seluruh mata uang dunia termasuk rupiah.
Pada hari Senin, dollar AS kembali mengalami penguatan secara meluas (broadbased). Sama seperti yang terjadi di hari Jumat, penguatan dollar AS masih dipicu oleh meningkatnya yield US treasury bills mendekati level psikologis 3,0% dan munculnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebanyak lebih dari 3 kali selama 2018.
Dia menjelaskan, optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS terjadi karena data ekonomi yang terus membaik dan tensi perang dagang antara AS dan China yang berlangsung tahun ini. Menurut Agus inilah yang menyebabkan kenaikan yield dan suku bunga di AS.(dtf)