Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai sambungan pipa baru, PDAM Tirtanadi Sumut membutuhkan investasi sekitar Rp160 miliar-Rp 200 miliar per tahun.
"Saat ini PDAM Tirtanadi Sumut melayani Kota Medan dan 6 Kabupaten disekitarnya. Khusus medan, permintaan sambungan baru sekitar 20 ribu sambungan setiap tahun, artinya butuh 230 liter/detik air. Butuh investasi pengolahan air dan jaringan nya sekitar 160-200 miliar pertahun untuk itu," jelas Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut, Sutedi Raharjo, saat acara Peningkatan Investasi dan Perdagangan Indonesia - Jepang, di Medan, Jumat (27/4/2018).
Meski begitu, diakuinya kebutuhan tersebut terbentur pendanaan baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Karena itu dimungkinkan untuk kerjasama dengan pihak swasta atau ketiga," ujarnya.
Hanya saja Sutedi menekankan bahwa investasi untuk pengelolaan air tidak sepenuhnya bersifat bisnis. Sebab, PDAM Tirtanadi memiliki sifat pelayanan atau sosial.
"Dalam pelayanan air minum yang dilakukan PDAM Tirtanadi ada 4 azas. Pertama, Kualitas. Kedua, Kuantitas. Ketiga Contiunitas (berkelanjutan). Keempat, azas keterjangkauan. Jadi sebersih dan sebanyak apapun air, kalau harganya tidak bisa dijangkau masyarakat, percuma. Makannya tadi disebut, tidak sepenuhnya bisnis," paparnya.
"Sebenarnya kita bisa menjadikan air laut sebagai bahan baku. Tapi, berapa banyak biaya penyulingannya. Ada juga air Danau Toba, bisa juga dipergunakan. Tapi, berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk investasi pemasangan pipa sampai ke Medan. Kalau investasi mahal akan berpengaruh kepada tarif. Ketika tarif tidak bisa dijangkau masyarakat, percuma saja," bebernya.
Di sisi lain, Sutedi menyebut PDAM Tirtanadi sudsh menjalin kerjasama dengan Yokohama Waterworks, perusahaan air minum di Jepang sejak 1992.
"Dengan Toyohasi, perusahaan air minum dan air limbah di Toyohasi juga bekerjasama dengan PDAM. Kerjasama mulai dari teknologi dan pertukaran tenaga ahli," tukasnya.