Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ikut membela Presiden Joko Widodo yang menerima kritik setelah menyebut soal racun kalajengking dalam pidatonya di Musrenbangnas. Yasonna menjelaskan konteks yang dimaksud Jokowi adalah sebuah canda.
"Konteksnya adalah kalau kalajengking mahal yang dijelaskan presiden adalah yang lebih mahal adalah waktu. Lebih mahal adalah waktu dalam persaingan global. Bahwa beliau mencontohkan itu. Itu adalah joking," ujar Yasonna Yasonna dalam sambutannya saat melantik sejumlah pejabat tinggi di kementeriannya, di Kantornya, Jalan H Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Yasonna juga menjelaskan, pernyataan Jokowi yang melontarkan pernyataan 'Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking'. Yasonna mengartikan pernyataan itu adalah sebuah candaan.
"Beliau (Jokowi) katakan kepada peserta kalau mau kaya cari racun kalajengking. It's joking," ungkapnya.
Menurut Yasonna, saat ini sudah banyak orang yang kehilangan sense of humor. Bahkan, apapun yang disampaikan presiden selalu menjadi bahan nyinyiran.
"Pokoknya apa yang disampaikan oleh presiden semua dinyinyirin. Kritik berbeda dengan nyinyir. Jadi, yang dikatakan presiden dalam Musrenbangnas bahwa yang paling mahal adalah waktu. We are racing with time," kata Yasonna.
Sebelumnya, dalam forum Musrenbangnas, Jokowi membahas harga komoditas-komoditas termahal di dunia. Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia, harganya masih kalah dari racun kalajengking.
"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi, Senin (30/4). (dtc)