Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah pelaku seni teater terdiri Abdul Razak Nasution, Evi Khairani, Mad Binjai, Vitri Markarim, Joni Elpi, Ira Yulia Matondang, Khadijah Lubis, M. Zaki Farhan Sembiring, dan Suryatin, tampil berperan dalam pergelaran teater berjudul “Rapel Pensiun” karya Andi MS, dengan sutradara Ayub Hamzah Fahreza, Selasa (8/5/2018).
Pergelaran teater di bawah bendera Teater Imago itu berlangsung di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Jalan Perintis Kemerdekaan, No 33 Medan, merupakan program kegiatan TBSU sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.
“Rapel Pensiun” bercerita tentang mantan sekda bernama Syaiful Bahri atau Wak Ulong yang dulu terpaksa kawin lari karena tak direstui orang tua, kini bermaksud memestakan ulang tahun perkawinannya. Lelaki yang di kampungnya terkenal pelit itu, mau juga membeli seekor kerbau untuk acara pesta ulang tahun perkawinannya itu.
Cuma saja, dia membelinya pada si Poltak dengan mengutang dan berjanji akan membayarnya setelah menerima rapel pensiun Rp 50 juta. Sudahlah begitu, akibat kurang bergaul dan pelit, pesta ulang tahun perkawinan Wak Ulong tak direspons orang kampung. Undangan yang datang, si Tambi seorang, yang baru jadi mualaf.
Sial pula bagi Wak Ulong, kerbau yang dibelinya dari si Poltak ternyata curian dan terpaksalah dia berurusan dengan polisi. Sebagaimana dikemukakan Kepala TBSU Deny Elpriansyah SH, pergelaran teater itu dimaksudkan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat pencinta seni teater, sebagai upaya pengembangan seni dan budaya, serta memerikan bahan banding kepada seniman-seniman lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Hidayati, mengajak para penonton untuk bersikap ikhlas dalam menyaksikan sebuah pergelaran karya seni, termasuk pergelaran teater, karena dengan hati ikhlaslah kita bisa menikmati suatu pergelaran teater. Karena pergelaran teater pasti ada kurang dan lebihnya. Kalau hati nggak ikhlas kita nggak bisa menikmatinya,” ujarnya.