Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Bukan cuma kebutuhan pokok, seperti daging sapi yang naik menjelang puasa semangka juga bergerak naik. Petani pun senang ketiban rezeki persiapan menyambut lebaran. Pekan lalu harga di tingkat petani Rp 3.250/kg, setelah naik dari harga Rp 1.800/kg. Kini, harganya
naik menjadi Rp 3.500/kg untuk semangka non binji. Paling mahal jenis semangka warna kuning, harganya Rp 4.300/kg
Semangka kuning ini memang masih belum banyak diminati petani, sehingga masih langka. Faktor kelangkaan ini salah satunya yang membuat semangka kuning atau sweetyelow dijual mahal.
Kulit buah dan isinya memang berwarna kuning mengkilap, rasanya renyah dan manis, harga eceran Rp 6.000/kg. Sedangkan harga ecer semangka nonbiji hanya Rp 5.000/kg.
"Memang mahal Pak semangka kuning, karena belum banyak ditanam petani, kami baru kali ini menanam, ternyata harga jualnya lebih tinggi ketimbang semangka non biji," kata Iyan Daun, petani semangka yang sedang panen semangka kuning di Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Rabu (16/5/2018).
Naiknya harga semua jenis semangka dipicu kebutuhan yang sangat tinggi dari konsumen."Ini kan untuk kebutuhan puasa, sementara produksi belum membanjir. Meja buah juga belum penuh dengan semangka, jadi harga terpacu naik", sebut Ewin, pedagang penampung di Gebang.
Dijelaskan Ewin, ia mengakui membeli semangka kuning Rp 4.300/kg dari petani. "Kita beli Rp 4.300/kg, kalau kita tolak ke agen pengisi buah hanya Rp 4.500/kg, ini sudah banyak yang pesan, tetapi, pembeli eceran juga kita layani dengan harga pasar, yakni Rp 6.000/kg", jelasnya.
Pantauan medanbisnisdaily.com, dalam sepekan ini kalangan petani semangka di Gebang sudah memproduksi semangka sedikitnya 300 ton. Dan diprediksi baru sekitar 25 hektar yang memasuki panen dari jumlah petani yang menanam semangka di Kecamatan Gebang lebih dari 100 hektar.