Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan pada korban ledakan di Surabaya dan Sidoarjo. Bantuan tahap pertama ini sebesar Rp 345 juta.
Bantuan ini diberikan perwakilan Kemensos kepada korban di beberapa lokasi kediaman. Selain itu, Menteri Sosial Idrus Marham yang diwakili Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos, Nurul Farijati juga menjenguk korban yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
"Kami ditugasi Bapak Menteri untuk menyerahkan santunan kepada keluarga korban dan korban serangan bom bunuh diri," ujar Nurul ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (18/5/2018).
Bantuan ini tak hanya kepada korban, namun juga kepada masyarakat yang terdampak dari tragedi bom bunuh diri, baik di Surabaya maupun Sidoarjo. "Bantuan ini berupa layanan dukungan psikososial dan kebutuhan naturanya," lanjutnya.
Nurul menambahkan besar santunan untuk para korban ini mengacu dari Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai bagi Korban Bencana.
Sementara itu, bantuan Kemensos ini kepada 13 orang yang meninggal dan 30 orang luka-luka. Bantuan ini juga diberikan kepada ahli waris korban meninggal, dengan santunan sebesar Rp 15 juta dan untuk korban luka-luka santunan maksimal sebesar Rp 5 juta.
Santunan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Bantuan Langsung Berupa Uang Tunai Bagi Korban Bencana.
Nurul mengatakan selain santunan, Kementerian Sosial juga telah menurunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kemensos RI untuk memberikan trauma healing korban ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo.
Untuk di Surabaya, Tim LDP memiliki tugas yang berdasarkan persebaran lokasi korban dan melakukan pendampingan keluarga korban. Sementara di Sidoarjo, Tim LDP di Rusunawa Wonocolo memberikan pendampingan kepada 100 anak-anak didampingi para ibunya.
Layanan yang diberikan ini dalam bentuk ruang baca, pendidikan keagamaan, trauma healing. Aktivitas yang dilakukan meliputi mewarnai, menggambar, fun games, hingga olahraga untuk anak-anak. dtc