Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Reformasi di Indonesia genap berusia 2 dekade hari ini. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai sistem yang diterapkan dalam reformasi sudah bagus.
"Yang sudah sistem, yang belum kinerja. Sistem kita ini the best, the name of democracy adalah sistem yang paling canggih dalam kelola pemerintahan, fitur-fiturnya lengkap. Tapi kapasitas kita untuk mengelola demokrasi itu bermasalah sehingga kerja kita stagnan," ujar Fahri usai menghadiri survei Indo Barometer di Hotel Harris, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (20/5/2018).
Namun Fahri menilai pelaksana reformasi, yakni pemerintah, belum bekerja secara optimal. Kritikan pun dilontarkan Fahri.
"Jadi sistemnya sudah perfect, sopirnya yang jelek. Jadi kendaraannya sudah mantap, sopirnya jelek. Canggih alatnya, tapi operatornya bodoh. Saya mohon maaf pakai itu," tutur aktivis 1998 ini.
Sebelumnya, Indo Barometer merilis survei evaluasi publik pada 20 tahun reformasi. Sebanyak 32,6 persen masyarakat menilai kondisi saat orde baru lebih baik.
"Sebanyak 36,3 persen publik menilai kondisi Indonesia pada masa reformasi lebih baik dibanding pada masa orde baru dan orde lama. Namun, tidak jauh berbeda dengan publik yang menilai di masa orde baru lebih baik yakni sebanyak 32,6 persen. Sedangkan yang menilai masa reformasi dan masa orde baru sama-sama baik sebanyak 8,6 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari. (dtc)