Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak membantah telah mencuri dana publik terkait skandal mega korupsi 1MDB. Najib juga mengeluhkan perlakuan yang diterimanya sejak dirinya kalah secara mengejutkan dalam pemilu 9 Mei lalu.
"Saya tidak mencuri uang rakyat," cetus Najib saat kunjungan ke Pekan, wilayah konstituen yang telah diwakilinya selama puluhan tahun. Dalam kunjungannya pada Minggu (20/5) tersebut, Najib disambut oleh para pendukung setianya.
"Saya siap untuk menyerahkan kekuasaan dengan baik. Tapi begitu saya melakukan itu, saya tidak diperlakukan dengan benar," imbuhnya di depan para pendukungnya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (21/5).
Najib telah dikenai pencekalan sehingga dia tak bisa meninggalkan Malaysia, seiring pemerintahan baru di bawah PM Mahathir Mohamad mulai menyelidiki tuduhan bahwa Najib terlibat dalam korupsi miliaran dolar AS dari badan investasi negara 1 MDB. Pekan lalu, kepolisian telah menyita uang tunai, perhiasan dan barang-barang mewah lainnya di rumah Najib dan properti lainnya.
Di depan para pendukungnya, Najib menyerukan partai politiknya untuk terus berjuang menyusul kekalahan dalam pemilu 9 Mei lalu. "Saya kagum bahwa meskipun saya bukan lagi perdana menteri, ada banyak orang di acara ini," tuturnya dalam seremoni pembukaan kantor cabang partai United Malays National Organisation (UMNO) di Pekan.
"Saya pikir inilah semangat sejati UMNO. Meskipun kita menangis ... (dan) kekuatan tidak lagi di tangan kita, tidak ada yang bisa membunuh semangat kita untuk berjuang terus," tandasnya.
"Ada banyak tuduhan yang dibuat ... saya menjadi target karena saya tadinya perdana menteri dan presiden partai," ujar Najib kepada para pendukungnya. (dtc)