Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Katib Aam Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence. Menurut Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Gus Yahya juga berdiplomasi soal sikap AS di Israel.
"Ya, jadi NU juga menyampaikan diplomasinya seperti disampaikan Pak Kyai Said soal Kedubes Amerika, misalnya Amerika Serikat juga jangan memperkeruh dengan memindahkan Kedubes ke Yerusalem, itu juga memancing gerakan radikalisme global," tutur Helmy saat berbincang , Senin (21/5).
Mike Pence tak langsung menanggapi atas apa yang disampaikan Gus Yahya terkait Kantor Kedubes AS di Yerusalem. Pence, kata Helmy, tetap mendengarkan masukan dari NU.
"(Pence) mendengar ya, intinya PBNU menjalankan diplomasi itu juga untuk AS juga harus bisa menahan diri," kata Helmy.
Kedatangan Gus Yahya saat itu resmi mewakili NU, kata Helmy. Gus Yahya diundang untuk menyampaikan konsep Islam Nusantara untuk melawan Islam radikal.
Mike Pence dalam cuitannya di akun twitter @VP lalu menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump berdiri bersama NU dalam hal kebebasan beragama. Helmy berharap ada realisasi dari cuitan tersebut.
"Kita ingin kesungguhan, kita berharap lebih jauh ya misal pertimbangkan ulang soal pemindahan kedubes," kata Helmy. (dtc)