Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Virginia. Pejabat intelijen veteran Amerika Serikat (AS), Gina Haspel, resmi dilantik menjadi Direktur Badan Intelijen Pusat AS atau CIA. Haspel mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Direktur CIA.
Seperti dilansir AFP, Selasa (22/5/2018), Haspel yang berusia 61 tahun menggantikan Mike Pompeo, yang ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri AS oleh Presiden Donald Trump. Haspel sebelumnya menjabat pakar intelijen Rusia yang lebih banyak menjalani misi rahasia CIA.
Haspel diloloskan menjadi Direktur CIA oleh Senat AS pekan lalu, dalam voting dengan hasil 54 suara mendukung dan 45 suara menolak. Dia tetap disetujui menjadi Direktur CIA meskipun sejumlah anggota parlemen AS mempersoalkan keterlibatan Haspel dalam praktik penyiksaan tersangka terorisme pasca serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11.
Haspel dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence pada Senin (21/5) waktu setempat dan diperkenalkan ke publik dan media oleh Trump.
"Saya berdiri bahu-membahu dengan para petugas wanita yang tidak pernah mendapat sambutan publik, tapi menjadi inspirasi bagi generasi-generasi setelah mereka," ucap Haspel di markas CIA di Virginia. "Saya tidak akan berdiri di depan Anda hari ini, jika bukan karena keberanian dan dedikasi luar biasa yang ditunjukkan generasi petugas wanita," imbuhnya.
Haspel menyebut para tokoh agen wanita sebelum dirinya, baik dalam peran besar maupun kecil "telah menantang stereotip, mendobrak pembatas dan membuka pintu bagi kita semua."
"Saya secara mendalam berutang kepada mereka dan saya luar biasa bangga untuk mengikuti langkah mereka dan membawa peninggalan mereka yang luar biasa," ujarnya. "Saya ingin tim pemimpin CIA saat ini untuk menjadi panutan dan mentor bagi generasi petugas selanjutnya," imbuh Haspel.
Trump dalam sambutannya memuji Haspel sebagai 'sosok sangat spesial' yang memenuhi syarat untuk memimpin 'intelijen paling elit di Bumi'. "Musuh kita akan memperhatikan: Gina tangguh. Dia kuat. Dan ketika menyangkut mempertahankan Amerika, Gina tidak akan pernah mundur," tegas Trump.
Bergabung dengan CIA tahun 1985, sosok Haspel dikenal sangat veteran dalam tubuh CIA. Wanita itu pernah menjabat pada berbagai pos di dunia, termasuk posisi di Kedutaan Besar AS di London, Inggris akhir tahun 2000-an.
Di tengah berbagai prestasi, Haspel juga diwarnai kontroversi, terutama terkait posisi yang pernah dijabatnya yakni 'menjalankan sebuah penjara rahasia di Thailand dengan dua tahanan mengalami waterboarding dan teknik keji lainnya'. Dua tahanan yang dimaksud adalah tersangka Al-Qaeda, Abu Zubaydah dan Abd al-Rahim al-Nashiri.
Waterboarding dilakukan dengan cara mengikat tangan dan kaki tersangka di atas papan, kemudian menutup kepalanya sambil terus menyiramkan air ke kepala tersangka saat diinterogasi. Teknik ini menciptakan sensasi seperti tenggelam di dalam air. (dtc)