Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia menyatakan akan menyelidiki dugaan ancaman terhadap Ketua Komisi Antikorupsi (MACC) Mohd Shukri Abdull saat menyelidiki skandal korupsi terkait 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Shukri diimbau segera melapor ke polisi soal ancaman itu.
Dalam keterangannya saat konferensi pers terbaru di kantor MACC, Shukri juga menyebut dirinya dikuntit seorang agen Malaysia saat pergi ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk membahas penyelidikan 1MDB dengan otoritas setempat tahun 2015 lalu.
Seperti dilansir The Star dan Channel News Asia, Selasa (22/5/2018), Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun mengaku akan memeriksa tuduhan yang diungkapkan Shukri, karena itu terjadi pada masa kepemimpinan Inspektur Jenderal Polisi sebelumnya, Khalid Abu Bakar.
"Saya tidak mengetahui apa yang terjadi karena itu terjadi sebelum masa (jabatan) saya, tapi saya akan memeriksanya secara serius," tegas Fuzi.
Dalam konferensi pers, Shukri mengaku pernah dikirimi peluru ke rumahnya saat penyelidikan 1MDB masih berlangsung. Dia menyebut ancaman semacam ini diterimanya 'hampir setiap hari'. Saat Shukri terbang ke AS untuk membahas penyelidikan 1MDB dengan otoritas AS, dia dikuntit seorang agen Malaysia. Shukri bahkan sampai mendapat pengawalan dari Kepolisian New York atau NYPD.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin mengimbau Shukri segera melapor ke polisi jika merasa hidupnya terancam. "jika laporan diajukan, maka menjadi jelas bahwa polisi harus menyelidikinya karena menjadi standar prosedur operasional mereka," ucapnya.
"Biarkan polisi menyelidiki. Jika dia (Shukri-red) mengajukan laporan, saya ingin melihat hasil penyelidikannya," imbuh Muhyiddin.
Shukri menyebut dirinya pernah menerima pesan bernada ancaman yang secara langsung dikirim via WhatsApp. Pesan ancaman lainnya dikirimkan ke Ketua MACC saat itu, Abu Kassim Mohamed, bos Shukri. Salah satu ancaman itu, sebut Shukri, diterima dari seorang mantan anggota parlemen Malaysia. Namun dia enggan menyebut namanya, hanya menyebut sebagai anggota parlemen dari wilayah utara yang dijuluki 'Cash King'.
"Dia mendekati saya dua kali dan bertanya 'Apa yang Anda mau?'. Dia memberitahu saya jika saya mengungkit kasus ini lagi, dia akan melakukan semuanya yang dia bisa untuk membuat saya ditangkap," bebernya merujuk pada anggota parlemen itu, seperti dilansir Malay Mail.
Dalam konferensi pers ini, Shukri mengakui dirinya sama sekali tidak pernah melapor ke polisi meski menerima ancaman-ancaman. "Saya khawatir karena saya takut laporan dan isinya akan viral, atau saya tidak pernah tahu hasil penyelidikan seperti apa. Tapi hari ini, kita berada di Malaysia baru, dengan pemerintahan baru, jadi saya merasa ini mungkin saja (tindakan diambil), maka saya akan mengajukan laporan," ujarnya.
dtc