Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sekelompok relawan yang menamakan diri Komunitas Relawan Sadar (Korsa) membagi-bagikan takjil yang ditempeli label #2019GantiPresiden. Aktivis muda Muhammadiyah Defy Indiyanto menyayangkan hal ini.
"Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengotori kesucian bulan Ramadan dengan aktivitas kampanye politik ganti presiden atau dukung presiden," ujar Defy, Jumat (25/5).
Defy yang juga Ketua Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ini meminta semua pihak menghormati kesucian Ramadan. Jangan sampai suasana damai Ramadan dirusak dengan aksi semacam itu.
"Sebagai umat beragama dan warga bangsa, kita mesti menghormati kehidupan umat Islam yang kini tengah menjalankan ibadah Ramadan dengan menjaga iklim sosial politik yang teduh dan damai," imbuh dia.
Menurut Defy, memanfaatkan pembagian takjil untuk mengkampanyekan #2019GantiPresiden tidak etis. Dia memandang hal ini sebagai praktik politisasi agama.
"Kalau ingin berbagi kepada sesama, mohon niatkan dengan tulus untuk beramal dengan ikhlas. Jangan berbagi dengan niat-niat yang lain," ungkap Defy.
Sebelumnya, relawan Korsa membagikan takjil mereka di daerah Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat. Kegiatan itu dimulai sekitar pukul 17.10-17.25 WIB. Mereka membagikan takjil kepada pengguna jalan yang lewat.
Dalam takjil yang dibagikan itu, ada juga tulisan #2019GantiPresiden. Ada dua banner yang juga terpampang di lokasi bertulisan 'Takjil Gratis Buka Puasa #2019GantiPresiden'.
Ketua Korsa Amirullah Hidayat mengatakan rencana pembagian takjil itu akan berlangsung selama 20 hari ke depan, dimulai dari hari ini. Ia mengatakan hari ini ada 300 takjil yang dibagikan di depan Masjid Cut Mutia itu. (dtc)