Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pemerintah Malaysia di bawah Perdana Menteri Mahathir Mohamad membuat kebijakan memangkas 10 persen gaji menteri untuk membayar utang negara. Gerindra menilai tidak signifikan jika Indonesia menerapkan sistem yang sama.
"Kalau di Indonesia total gaji Presiden, Wapres, dan Menteri itu kan sekitar lebih kurang Rp 8,5 miliar. Kalau dipangkas 10% tidak signifikan," kata Waketum Gerindra Andre Rosiade kepada detikcom, Jumat (25/5/2018).
Andre menuturkan, yang perlu dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah melakukan efisiensi penghematan anggaran. Ia memberikan contoh agar pemerintah membubarkan Kantor Staf Presiden (KSP) yang dinilai mengeluarkan anggaran banyak.
"Yang perlu dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah efisiensi. Contohnya membubarkan KSP yang menghabiskan anggaran negara tapi fungsinya tumpang tindih dengan kementerian lain," sebutnya.
Sebelumnya, Mahathir memangkas 10 persen gaji dari masing-masing menteri. Selain mengurangi utang, pemangkasan gaji juga bertujuan untuk mengurangi pembelanjaan pemerintah. Mahathir mengatakan, utang nasional mencapai sekitar 65 persen dari GDP.
"Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya yang pertama sejak dilantik menjadi PM pada 10 Mei lalu. dtc