Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kekhawatiran atas gejolak politik di Italia telah menyebar ke pasar saham dunia. Para investor dunia khawatir Pemilu di Italia akan mempengaruhi perekonomian dunia khususnya Uni Eropa.
Kemarin Indeks Dow Jones sudah merosot 1,6% dan S & P 500 turun 1,2%. Kemudian FTSE MIB, benchmark pasar modal Italia ditutup turun 2,7% dan pasar utama lainnya di Eropa merosot lebih dari 1%.
Melansir dari BBC, Kamis (31/5), terjadi aksi jual obligasi Italia berjangka waktu 2 tahun. Penjualan obligasi jangka pendek Italia mengalami lonjakan terbesar satu hari dalam 26 tahun.
Pergerakan harga obligasi penting karena mempengaruhi biaya pinjaman bagi pemerintah. Utang Italia saat ini mencapai 130% dari output ekonominya.
Penjualan obligasi itu juga menghantam harga saham bank-bank Eropa, terutama di Italia. Saham Banco BPM, Banco Generali, Unicredit dan BPER Banca ditutup tutun antara 5% dan 6,7%.
Di Wall Street, JP Morgan turun 3,7%, Bank of America dan Citigroup turun lebih dari 3%. Morgan Stanley juga turun 5,3%.
Jatuhnya saham bank menyeret pasar saham utama Eropa. Pada saat penutupan FTSE 100 Inggris turun hampir 1,3%, sementara Dax Jerman turun 1,5% dan Cac Prancis turun 1,3%.
"Ini pasar yang benar-benar panik," kata Fund Manager Anthilia Capital Partners, Giuseppe Sersale.
Sebelumnya diberitakan, akhir pekan ini Italia akan menggelar pemilu. Ekonomi menjadi faktor penting yang dimainkan dalam kampanye kedua kubu.
Bahkan beberapa analis memprediksi jika partai oposisi menang, maka Italia bisa keluar dari Uni Eropa, seperti yang dilakukan Inggris.
Dari sini muncul istilah 'Italexit' dan 'Quitaly'. Hal ini pun bisa memicu krisis kembali di Uni Eropa.(dtf)