Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H atau tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementrian PUPR) memetakan daerah jalur mudik yang rawan longsor. Jalur mudik rawan longsor itu mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Hampir seluruh wilayah selatan kita rentan longsor terutama di bagian (Jawa) Timur. Mulai Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulunggagung itu daerah rawan longsor semua," kata Kabiro Komunikasi Publik Kementrian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja di Warung Daun, Jl Cikini Raya No 26, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6).
Pernyataan itu dikatakan Endra dalam diskusi Polemik bertema 'Siap-siap Mudik Asyik'. Endra mengatakan, selain wilayah Jawa Timur, Jawa Barat juga disebut rawan longsor. Sukabumi dan Bandung Selatan menjadi dua daerah rawan longsor di Jawa Barat.
"Kalau di Jawa Barat di sekitar Sukabumi, Bandung Selatan saya kira sama. Di Jawa Tengah saya kira di daerah tengah mulai Banjarnegara, Temanggung, dan Wonosobo," imbuhnya.
Menurut Endra, pemerintah sudah menyiapkan posko-posko di daerah rawan longsor. Posko ini berguna jika ada jalan berlubang maupun longsor akan segera dibersihkan sehingga tidak mengganggu perjalanan mudik masyarakat.
"Saya kira kita harus hati-hati di setiap titik-titik rawan longsor tersebut karena tadi kami katakan ada 80-an posko sudah kami sebar untuk menjamin. Kalau ada lubang di jalan karena hujan tinggi kalau ada lubang langsung kita selesaikan, kalau ada longsor juga kita langsung bersihkan sehingga nggak ganggu kelancaran lalu lintas," kata Endra.
Selain itu, untuk ruas jalan tol maupun jalan publik non tol, dikatakannya kondisi jalan sudah 90% baik saat ini. 10% lagi dikatakannya karena masih ada jalan yang berlubang. Dia berharap para pemudik tahun ini dapat mudik dengan baik dan berhati-hati.
"Pemantapan 90% itu kita melihat beberapa ruas ada kondisi yang belum sempurna, ada lubang, ada kondisi rawan longsor dan sebagainya. Untuk itu, dalam waktu tersisa kita pastikan lubang-lubang itu nggak ada lagi, seperti lubang di Pantura itu kita bersihkan, kemudian posko siaga bencana di 80-an titik di seleuruh Jawa, di Sumatera, Sulawesi Selatan dan diberbagai provinsi juga," kata Endra. (dtc)