Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan.Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Tengku Erry Nuradi mengukuhkan kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Utara periode 2017-2022, Senin (4/6/2018), di Aula Raja Inal Siregar, Lt.2 Kantor Gubsu, Jalan Pengeran Diponegoro, No 31, Medan.
Pengurus FKUB Sumut dikukuhkan ketua Dr H Maratua Simanjuntak, Wakil Ketua I Pastur/Romo Benno Olla Tage Pr, Wakil Ketua II Oemar Witaryo SH, Sekretaris Pdt Dr Ericsson Johnson Barus, Wakil Sekretaris Prof Dr Hasan Bakti Nasution MA, Anggota Prof Dr H Fachruddin Azmi MA, Prof Dr Ibrahim Gultom MPd, Dr H Asren Nasution MA, Dr H Akmaluddin Syahputra MHum, Drs Najamuddin MAg, Drs Moh Hatta Siregar SH MSi, Drs H Sotar Nasution MHB, Drs H Khairuddin MA, Drs H Taufiqurrahman SH, Pdt Hotman Hutasoit MTh, Pdt NP Sitorus MTh, Pdm Jansen Hisardo Lase, Pdt Sunggul P Sirait STh MM, Drs Albert Pakpahan MAP, Pinnandhita M Manogren dan Dq Andy Wiranata SE.
Turut hadir acara tersebut, Kabinda Sumut Brigjen TNI Ruruh A Setyawibawa SE MM, Kepala Badan Kesbangpolinmas Provsu Suryadi Bahar, unsur Forkopimda Provsu, mewakili Kemenag Provsu, MUI Sumut, Pimpinan Persatuan Gereja Indonesia, Pimpinan Konferensi Wali Gereja Pimpinan Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pimpinan Perwakilan Umat Budha Indonesia, Pimpinan Agama Konghucu Indonesia
Erry Nuradi mengharapkan, keberadaan FKUB Provinsi Sumatera Utara dapat berkontribusi dalam membangun dan memelihara, serta memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. "Dengan pengukuhan ini diharapkan juga, kerukunan umat beragama di Provinsi Sumatera Utara dapat semakin meningkat dan terus terjaga kondusifitasnya," ujar Gubsu.
Menurut Erry, perbedaan agama dan kepercayaan sering dijadikan alat pemecah persatuan dan kerukunan umat oleh kelompok tertentu. Bahkan perbedaan tersebut juga dijadikan pemicu konflik, baik horizontal maupun vertikal oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab.
"Hal tersebut dimungkinkan karena kelompok tersebut sering lupa dengan makna dan hakikat dari Bhineka Tunggal Ika, yang melekat pada lambang negara kita," katanya.
Dikatakannya, untuk terus menjamin berlangsungnya proses pembangunan, guna mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang sejahtera lahir dan batin, suasana yang kondusif mutlak diperlukan.
"Kondisi tersebut terwujud jika kerukunan umat beragama tetap terjaga, bahkan antar umat beragama harus saling bersatu padu untuk pembangunan masyarakat Provsu," ujar Erry Nuradi.
Sebelumnya, Maratua mengatakan, salah satu program kerja FKUB yang segera dilakukan adalah menggelar dialog, sosialisasi dan menampung aspirasi masyarakat. "Ini sesuai dengan motto kita, yaitu 'Aqidah Terjamin Kerukunan Terjalin'," katanya.