Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendatangi Kampung Tempe di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi. Di kampung tempe yang sudah ada sejak puluhan tahun ini, Khofifah kesengsem es krim tempe produksi warga sekitar.
"Upaya mempromosikan produk tempe sudah sangat bagus. Di gapura depan ada ikon berupa tulisan besar 'Kampung Tempe'. Anak-anak muda akan tertarik foto di situ lalu diunggah ke medsosnya masing-masing sehingga ada promosi secara natural," kata Khofifah di sela-sela kunjungannya, Selasa (5/6/2018).
Produk tempe Desa Parerejo sebenarnya sudah sangat dikenal. Berdasarkan hasil dialog dengan para pembuat tempe, Khofifah mengungkapkan produk tempe setempat bukan hanya dijual di Pasuruan, tappi juga dibeli warga Malang dan kota sekitar.
"Di sini kebetulan nggak ada brandnya, jadi boleh dikasih brand. Kalau mau dibuat sentra industri tempe akan jauh lebih bagus dan bisa berkembang," terangnya.
Khofifah juga menyoroti 100 persen kedelai harus impor. "Apa kedelai lokal tak bagus? Katanya malah lebih bagus, tapi ada masalah di kontinuitas ketersediaannya. Padahal produksi tempe di sini terus setiap hari. Dan setiap hari puluhan pengusaha tempe di tempat ini butuh 6-7 ton," terangnya.
Di luar itu semua, Khofifah mengaku sangat tertarik dengan produk turunannya yakni es krim tempe. Jika es krim tempe dikembangkan dengan optimal maka akan semakin menguntungkan.
"Sebetulnya ada industri turunanya yakni es krim tempe. Saya rasa kalau marketnya cukup dan dikelola dengan profesional, saya rasa ada nilai tambah lebih banyak karena es krim tempe itu kan unik. Banyak orang penasaran mau coba. Es krim tempe saya rasa bisa jadi favorit baru bagi penggemar es krim," ungkapnya.
Pemerintah, kata Khofifah, bisa mengambil peran membantu industri tempe baik dengan permodalan, pembinaan, kemudian izin hingga promosi. "Harus terus diyakinkan bahwa tempe itu sehat. Kalau sering makan tempe bukan berarti dia low society," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga nge-vlog bersama beberapa pengusaha tempe. Hasilnya akan dia unggah ke media sosialnya untuk membantu promosi.
Irfan, salah satu pengusaha tempe mengatakan terdapat belasan pengusaha tempe di desa tersebut. Usaha tersebut sudah digeluti turun-temurun.
"Kalau ditotal setiap hari kami membutuhkan 7 ton tempe. Semuanya impor karena suplai lancar. Kalau keledai lokal lancar kita malah senang karena lebih bagus," katanya. dtc