Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ekspansi yang hendak dilakukan Go-Jek membuat pendiri sekaligus petinggi Grab angkat bicara mengenai persaingan kedua perusahaan tersebut.
Co-founder sekaigus CEO Grab, Anthony Tan, mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tersebut sudah teruji untuk berduel dengan Go-Jek di Indonesia. Ia menyebut akuisisi Uber menjadi salah satu buktinya.
"Grab sangat tegas. Kami sudah teruji dalam pertarungan. Kami sudah berhadapan dengan kompetitor yang lebih besar. Kami bertarung dengan Uber dan kami menang. Mereka lebih besar dan masih lebih besar dari kami secara global," tutur Anthony.
Seperti diketahui Grab sudah mengakuisisi unit bisnis Uber di Asia Tenggara pada akhir Maret lalu. Anthony sendiri pun sempat mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya tersebut merupakan kemenangan bagi Asia Tenggara.
"Kami sudah membuktikan kami bisa menaklukkan tantangan setiap waktu. Kini, kami percaya kompetisi akan membuat kami lebih kuat," ujarnya, sebagaimana dikutip dari CNBC, Sabtu (9/6).
Ucapannya tersebut terkait dengan pengumuman yang dilontarkan oleh Go-Jek pada bulan lalu. Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut mengumumkan bahwa pihaknya akan ekspansi ke empat negara, yaitu Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Keputusan Go-Jek itu tentunya akan meningkatkan persaingan antara dua penyedia layanan berbagi tumpangan tersebut yang sudah lebih dulu berebut pasar di Indonesia. Terlebih, keduanya juga sama-sama memiliki layanan di sektor pesan-antar makanan, pengiriman barang, serta pembayaran.
Menarik ditunggu bagaimana kiprah Go-Jek dalam memberikan layanan di negara-negara tetangga yang sama baiknya seperti di Tanah Air. Apalagi, Grab juga memiliki sejumlah bisnis yang belum tersentuh oleh Go-Jek, seperti layanan transportasi menggunakan sepeda dan bus serta unit penanaman modal.
Untuk sektor transportasi, Grab memang sudah menjalankan GrabCycle sebagai layanan berbagi sepeda serta GrabShuttle Plus yang menyediakan sejumlah rute bus on-demand. Lalu, baru-baru ini, perusahaan yang berdiri pada 2012 tersebut juga sudah meluncurkan unit bisnis penanaman modal bernama Grab Ventures, dengan sejumlah startup di Asia Tenggara menjadi sasarannya. (dtn)