Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Pemkot Bandung segera memperbaiki gedung SMP Negeri 50 yang hangus terbakar pada Minggu 10 Juni kemarin. Anggaran sebesar Rp 1,5 miliar lebih akan disiapkan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan normal.
Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin memastikan perbaikan akan segera dilakukan dengan memprioritaskan kebutuhan sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada saat ini.
Menurut Solihin, perbaikan bisa dilakukan dengan memakai anggaran tidak terduga atau anggaran perubahan di Dinas Pendidikan Kota Bandung. Namun yang pasti perbaikan tersebut akan segera dilakukan.
"Sesegera mungkin kita lakukan perbaikan. Guru dan siswa SMPN 50 tidak perlu khawatir kegiatan pendidikan akan terganggu," ujar Solihin usai meninjau lokasi pada Senin (11/6/2018) seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima detikcom.
Dalam kesempatan itu, dia meminta agar seluruh sekolah di Kota Bandung memberlakukan sistem piket 1x24 selama libur lebaran. Hal itu sebagai bentuk antisipasi dari aksi kriminalitas atau kebakaran.
"Saya ingatkan kembali kepada seluruh petugas sekolah yang ada untuk melaksanakan piket," kata Solihin.
Kadis Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan untuk merevitalisasi bangunan rusak SMP 50 dengan luas sekitar 9.824 meter persegi dan pengadaan kembali fasilitas sekolah pihaknya bekerja sama dengan dinas lain menyiapkan anggaran lebih dari Rp1,5 miliar.
"Perhitungan pembangunan serta perluasan fisik dibutuhkan sekitar Rp 1,5 miliar. Kita juga akan menghitung ulang kerugian lainnya seperti laptop dan barang lainnya," ujarnya.
Elih mengatakan untuk bangunan yang terbakar akan difokuskan menggunakan anggaran perubahan serta perancangan anggaran murni 2019. "Untuk fasilitas akan coba mencari peluang untuk bisa diganti tahun ini. Sedangkan untuk bangunan kita akan coba di anggaran murni 2019," katanya.
Kebakaran di SMP 50 menghanguskan 11 ruangan mulai dari ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kesiswaan, ruang rapat, ruang kurikulum, koperasi, mushala, dapur hingga toilet. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang diduga akibat akibat korsleting. dtc