Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Agama Lukman Hakim meminta isi khotbah saat salat Id harus yang menyejukkan dan tidak boleh ada unsur politik praktis di dalam khotbah tersebut. Lukman berharap pesan khotbah salat Id membawakan kedamaian.
"Saya pikir itu imbauan yang secara khusus walaupun berlaku pada para khotib pada sholat Id nanti dalam menyampaikan khotbahnya tapi juga sebenarnya himbauan yang ditujukan pada kita semua bahwa esensi agama itu adalah menebarkan kedamaian, esensi agama adalah menebarkan kasih sayang, menebarkan rahmat dan kemaslahatan bagi umat manusia tanpa memandang latar belakang latar belakang, apa warna kulitnya, ras bahkan agamanya sekalipun," ujar Lukman kepada wartawan usai sidang isbat di kantornya, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/6).
Ia juga menyarankan agar para khatib Salat Id besok harus betul-betul menyampaikan perdamaian dengan cara tidak merendahkan satu sama lain.
"Oleh karenanya khotbah itu harus betul betul memanusiakan manusia bukan justru kemudian antar sesama kita saling menegasikan saling merendahkan antara satu dan lainnya, atau mungkin saling meniadakan sesama kita yang hakekatnya kita adalah bersaudara, saya kira pesan esensial yang disampaikan Prof Ma'ruf Amin," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin berharap Idul Fitri 1 Syawal 1439 H yang jatuh pada Jumat (15/6) besok jadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar umat dan bangsa. Dia mengingatkan kepada para khatib salat Id untuk tidak menyampaikan khotbah yang bernada provokatif.
"Saya berharap kepada para khatib di Idul Fitri ini seluruh Indonesia, supaya khotbah itu membawa kesejukan, kedamaian, mengajak memperkuat ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, dan menyatukan seluruh bangsa," ujar Ma'ruf Amin usai sidang Isbat 1 Syawal 1439 H di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/6/2018).
Ma'ruf juga mengingatkan, jangan sampai ada khatib yang justru merusak suasana Idul Fitri yang indah dengan khutbah yang bernada provokasi. "Jangan sampai ada khatib yang justru merusak suasana yang indah, yang sangat baik ini dengan khotbah melakukan provokasi dalam khotbah itu. Kami harapkan para khatib membawa kesejukan," katanya. (dtc)