Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tarutung. Objek wisata pemandian air soda di Desa Parbubu I Sampuran, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada libur Lebaran diserbu pengunjung baik lokal maupun dari luar daerah, Jumat (15/6/2018).
Terlihat ratusan wisatawan lokal dan dari luar daerah antrian ingin mandi di kolam air soda. Berbagai jenis kendaraan roda 4 dan bus pariwisata dengan berbagai macam jenis plat nomor polisi kendaraan terpakir di Desa itu. Suasana desa menjadi ramai.
Terlihat, warung nasi dan rumah makan ramai pengunjung. Para wisatawan yang ingin mandi air soda atau yang sudah selesai mandi, singgah untuk makan. Kondisi ini sangat positif bagi perekonomian masyarakat di daerah itu.
Menurut para pengunjung, tentunya, yang telah memanjakan diri mandi air soda mengatakan, daya tarik air soda yang berada persis di kaki gunung itu, airnya sangat bening, hangat kuku serta-merta airnya sungguh rasa soda.
“Kita jauh-jauh datang dari Kota Jambi, hanya untuk menikmati dan mensyukuri fenomena alam di Taput, yakni air soda. Ini pantas dibanggakan masyarakat Sumatera Utara, khususnya Indonesia. Pasalnya, air soda hanya ada dua di dunia yaitu, di Tarutung dan di Negara Venezuela,”kata Marojahan Siregar, yang mengaku berasal dari Pangaribuan dan kini berdomisili di Kota Jambi, Jumat (15/6/2018), kepada medanbisnisdaily.com.
Marojahan Siregar mengatakan, untuk mendukung objek pariwisata air soda, sudah seharusnya Pemkab Taput memperhatikan akses jalan. Objek wisata air soda yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Tarutung, kondisi badan jalannya kupak-kapik.
“Sarana pendukung objek wisata, salahsatunya infrastruktur jalan idealnya muluslah. Jadi kesannya, mantap. Lokasi objek wisata pemandian air soda tidak seberapa jauh dari pusat kota ibukota Kabupaten, tetapi jalannya kupak-kapik tidak terurus,”ujar Marojahan Siregar.
Minar Sihite (Op Ridoi Lumbantobing),pemilik pemandian air soda menyatakan, pengunjung dalam liburan lebaran tahun ini, jauh lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga pengunjung yang ingin mandi, terlihat harus bersabar untuk atrian.
”Saat hari-hari besar semisal, hari besar keagamaan, akan terjadi antrian para pengunjung yang ingin menyempatkan diri untuk mandi, disebabkan areal kolam pemandiannya tidak begitu luas. Lokasi pemandian berbentuk setengah lingkaran,”ujar Op Ridoi Lumbantobing, seraya mengutarakan ingin mengembangkan perluasan areal kolam, namun terkendala dengan lahan. Sebab, lahan milik tetangga, tidak diberikan untuk kita kontrak.